Mohon tunggu...
Bryan Isidorus Resubun
Bryan Isidorus Resubun Mohon Tunggu... Jurnalis - MAHASISWA SEKOLAH TINGGI FILSAFAT SEMINARI PINELENG

Prospective Priest

Selanjutnya

Tutup

Nature

Keberlanjutan Hidup Manusia yang Dipengaruhi oleh Masalah Lingkungan Hidup

8 Desember 2019   22:28 Diperbarui: 8 Desember 2019   22:50 2647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dalam kehidupan setiap hari tentunya kita selalu berhadapan dan berkontak langsung dengan alam lingkungan dimana kita tinggal. Alam lingkungan yang kita diami merupakan rumah yang lain bagi setiap makhluk hidup, yang mana dengan alam lingkungan itu sendiri membawa kehidupan bagi kita. 

Kehancuran alam lingkungan menyebabkan aktivitas kehidupan kita menjadi terhalang dan rusak bahkan hancur. Kehancuran ini tidak lain dari perbuatan dan tindakan manusia yang tidak bertanggungjawab baik dengan cara menebang pohon secara tidak bertanggung jawab bahkan pula ada yang membuang sampah di sembarangan tempat dengan tindakan ini maka secara tidak langsung telah membunuh kehidupan kita di tengah-tengah alam lingkungan yang kita diami atau tinggal. 

Selain kehancuran yang terjadi ada pula langkah-langkah yang dapat memperbaiki bahkan menyembuhkan alam dari derita atau sakit yang dialami, yakni dengan cara reboisasi, tidak membuang limbah ke sungai dan laut serta tidak mencemari udara. Lagkah-langkah inilah yang membantu memulihkan kehidupan dari adanya tindakan tidak terpuji terhadap lingkungan itu sendiri. Dengan demikian yang mau ditekankan adalah bahwa alam lingkungan yang kita diami ini harus dijaga dan dirawat agar supaya kehidupan kita dapat tetap berlangsung dan dapat membawa sukacita dalam kehidupan bersama.

Ekologi berasal dari Bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata, yaitu oikos yang artinya rumah atau tempt hidup, dan logos yang berarti ilmu. 

Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antar makhluk hidup dan lingkungannya. Dalam ekologi, kita mempelajari makhluk hidup sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya. Definisi ekologi seperti di atas, pertama kali disampaikan oleh Ernest Haeckel (zoologiwan jerman, 1834-1914).

Ekologi merupakan salah satu cabang biologi yaitu ilmu pengetahuan tentang hubungan antara organisme dan lingkungannya. Atau ilmu yang mempelajari pengaruh faktor lingkungan terhadap jasad hidup. Ada juga yang mengatakan bahwa ekologi adalah suatu ilmu yang mencoba mempelajari hubungan antara tumbuhan, binatang dan manusia dengan lingkungannya di mana mereka hidup, bagaimana kehidupannya dan mengapa mereka ada di situ. Secara harafiah ekologi adalah pengajian hubungan organisme-organisme atau kelompok organisme terhadap lingkungannya. Ekologi hanya mempelajari yang ada dan apa yang terjadi di alam dengan tidak melakukan percobaan.

Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunannya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik antara lain suhu, air, kelembaban, cahaya, dan topografi sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunikasi, dan ekosistem yang saling mempengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukan kesatuan.

Faktor biotik adalah faktor hidup yang meliputi semua makhluk hidup di bumi, baik tumbuhan maupun hewan. Dalam ekosistem, tumbuhan berperan sebagai produsen, hewan berperan sebagai konsumen dan mikroorganisme berperan sebagai dikomposer. Faktor-faktor biotik juga meliputi tingkatan-tingkatan organisme yang meliputi individu, populasi, komunitas, ekosistem dan biosfer. Tingkatan-tingkatan organisme makhluk hidup tersebut dalam ekosistem akan saling berinteraksi, saling mempengaruhi membentuk suatu sistem yang menunjukan kesatuan.

Masalah lingkungan hidup di Indonesia dan dunia semakin banyak dan penting untuk segera mencari solusi atau jalan keluar untuk menangani persoalan lingkungan yang marak terjadi dimana-mana. Masalah lingkungan hidup semakin menjadi kesadaran publik. Hal ini dibuktikan dengan semakin banyaknya diskusi publik tentang hal ini. Negara juga semakin aktif membuat perjanjian dan peraturan antar negara untuk mengatasi berbagai permasalahan yang ada. namun, apa saja masalah lingkungan hidup yang kita hadapi saat ini?

  • Telah dipaparkan di atas bagaimana lingkungan hidup bisa rusak karena akibat dari ulah manusia sendiri. Maka perlu dilakukan langkah konkrit untuk meminimalisir kerusakan alam. Alam telah memberikan yang terbaik, maka perlu dikembalikan pada titik awal meskipun dengan perlahan-lahan. Adapun langkah-langkah yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut:

Reboisasi merupakan penanaman kembali hutan yang telah ditebang (tandus, gundul). Reboisasi berguna untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia dengan menyerap polusi dan debu dari udara, membagun kembali habitat dan ekosistem alam, mencegah pemanasan global dengan menangkap karbondioksida dari udara serta memanfaatkan hasilnya (terutama kayu). Salah satu contoh upaya reboisasi adalah prakarsa pemerintah.

Selain pengundulan hutan, pembuangan sampah di aliran sungai juga memengaruhi terjadinya banjir. Sampah plastik misalnya, sulit untuk didegradasi dan biasanya menumpuk di sepanjang aliran sungai. Saat hujan datang, aliran terhalang sampah sehingga aliran air membelok keluar dari aliran sungai yang seharusnya. Selain menjadi penyebab banjir, dampak sampah plastik bagi kesehatan juga cukup beresiko.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun