Mohon tunggu...
Britney Pincky
Britney Pincky Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Selamat membaca... Sangat terbuka untuk kritik dan saran.

Selanjutnya

Tutup

Film

Paradigma yang Digunakan Film "Imperfect"

23 September 2020   22:19 Diperbarui: 15 Oktober 2020   13:02 1026
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: instagram @ernestprakarsa

Film Imperfect yang tayang pada 19 Desember 2019 kemarin merupakan salah satu film yang disutradarai oleh Ernest Prakarsa dan diadaptasi dari buku yang ditulis oleh Meira Anastasia, istri dari Ernest (kumparan.com , 2020). 

Film ini mengangkat isu stop body shaming, beauty standart, dan love yourself yang kerap kali menjadi perbincangan khususnya pada kaum perempuan. Isu yang juga menjadi keresahan Meira ini dituangkan dalam sebuah buku lalu akhirnya dikembangkan oleh Ernest dalam bentuk film. 

Mengulas Film ini, terlihat bahwa film ini menggunakan paradigma empirisme. Empirisisme merupakan sebuah aliran yang ada dalam dunia filsafat yang menitikberatkan pada pengalaman inderawi sebagai sumber utama dan asal-usul pengetahuan manusia (Sativa, 2011). Ini berarti bahwa cara pandang film ini berasal dari pengalaman manusia dengan berdasarkan pada fakta yang terjadi di lapangan.  

Film ini menceritakan bagaimana Rara seorang perempuan yang pintar namun memiliki tubuh yang kurang memadai standar kecantikan. Adanya standar kecantikan seperti yang pada umumnya harus kurus dan putih membuat Rara kesusahan dalam pekerjaannya dan kehidupannya sehari-hari. 

Rara sejak kecil selalu dibanding-bandingkan dengan adiknya yang cantik dan memiliki tubuh kurus serta kulit yang putih. Selain itu Rara dikantor walaupun termasuk senior yang cerdas, dia selalu dibanding-bandingkan dan diejek oleh karyawan lainnya. 

Ternyata dibalik kesempurnaan adiknya maupun rekan kerjanya yang sering dipuji penampilannya, mereka memiliki keresahan lainnya yang artinya mereka juga tetap memiliki masalah walaupun mereka cantik. 

Melihat sisi lain kehidupan Rara, dia masih bisa berbahagia karena disayangi apa adanya oleh banyak orang termasuk pacar, teman, dan adiknya. Suatu saat dia yang hampir dipilih menjadi pemimpin di perusahaannya terhalang oleh penampilannya yang kurang mencerminkan perusahaan. 

Maka dari itu dia mulai berusaha memperbaiki penampilannya hingga dia mendapatkan posisi tersebut. Tapi ketika dia mendapatkan posisi tersebut, hubungannya antara dia dengan teman serta pacarnya rusak akibat sifatnya yang ikut berubah. Akhirnya Rara menyadari bahwa tidak harus sempurna untuk bahagia. 

 Dengan mengangkat sebuah keresahan banyak kaum perempuan ini, tim produksi mempersiapkan segalanya dengan penuh pertimbangan mulai dari pemilihan pemain, penokohan, karakter, set serta bagian utama yang mau diangkat yaitu transformasi dari peran utama.

 Demi totalitas keberhasilan film, peran utama yaitu Jesica Milla rela menaikkan berat badannya hingga 10kg untuk memperlihatkan secara jelas transformasinya seperti cerita yang ada. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun