Mohon tunggu...
briston_naibaho
briston_naibaho Mohon Tunggu... Jurnalis - hanya ingin berbagi pengetahuan

Bosur Tani

Selanjutnya

Tutup

Money

Durian Menjadi Buah Primadona dari Indonesia (King of Fruits)

17 September 2018   23:12 Diperbarui: 18 September 2018   09:38 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salatiga, Durio adalah nama marga durian; termasuk ke dalam suku Malvaceae (dahulu Bombacaceae), anak suku Helicteroideae. Dari sekitar 27-30 spesies anggota marga ini, sejauh ini diketahui sembilan spesies yang menghasilkan buah yang dapat dimakan. 

Meskipun demikian, masih banyak spesies yang buahnya belum berhasil dikoleksi atau belum dikenal dengan baik; dan masih sangat mungkin untuk mendapatkan spesies lain yang buahnya mungkin dapat dimakan. 

Kostermans pada tahun 1958 melaporkan persebaran 27 spesies Durio: 18 di Kalimantan, 11 di Semenanjung Malaya, dan 7 di Sumatera. Hasil kajian terhadap koleksi herbarium di Kebun Raya Bogor menunjukkan bahwa di Indonesia ada sedikitnya 20 jenis Durian: 18 di Kalimantan, 7 di Sumatera, dan masing-masing satu di Jawa, Bali, Sulawesi, dan Maluku.

Siapa yang tak kenal dengan buah yang satu ini? Buah primadona masyarakat Indonesia ini ternyata semakin hari semakin memiliki banyak peminat, Hal tersebut tentu memicu adanya peningkatan permintaan pasar, dan perdagangan untuk stok buah dengan aroma khas yang menggoda tersebut.

Buktinya, jika teman-teman perhatikan, belakangan ini pedagang Buah Durian sudah menjamur, bukan hanya di pasar-pasar tradisional, buah ini kerap dijual pula di pasar modern, dan banyak pula yang diolah menjadi makanan siap saji, atau juice, es cream dan lain sebagainya.

Di Indonesia sendiri, durian telah dibudidayakan selama berabad-abad di tingkat desa. Tidak ditemukan dokumen kapan durian mulai dibudidayakan. Namun, durian berkembang menjadi komersial diperkirakan sejak pertengahan abad 18, ketika raja-raja Mataram memperoleh sajian buah durian setiap perayaan kerajaan. Durian banyak ditemukan di ketinggian 100---800 m dpl, umumnya tumbuh baik di dataran rendah sampai menengah terutama daerah perbukitan. 

Tanaman ini sudah menjadi komoditas yang memasyarakat dan dapat ditemukan di seluruh Indonesia. Berdasarkan data dari Pusdatin Kementerian Pertanian, secara umum perkembangan luas panen durian di Indonesia cenderung mengalami peningkatan. Sejalan dengan perkembangan luas panennya, produksi juga cenderung mengalami peningkatan. Pada 2014, produksi durian mencapai 855.554 ton.

Indonesia, khususnya Kalimantan, memang menjadi pusat durian di dunia," kata Moh. Reza Tirtawinata, direktur R & D Taman Wisata Mekarsari Bogor.

Dengan luas lahan mencapai 650 hektar, Hutan Durian Internasional di Desa Sawahan, Trenggalek, Jawa Timur, menjadi hutan durian terbesar di dunia. Jumat, (13/5/2016), Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mencanangkan hutan durian internasional (Internasional Durio Forestry) tersebut.

Durian adalah buah yang dibenci tapi diminati. Dibenci karena baunya yang menyengat tapi banyak diminati karena rasa nya yang khas dan lezat. Durian memiliki jenis, bentuk dan rasa serta warna dengan isi yang berbeda beda. Konsumsi durian yang berlebihan memang bisa berbahaya bagi tubuh seperti meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Namun buah ini sebenarnya juga mengandung nutrisi lainnya seperti vitamin B, C, E dan zat besi. 

Selain itu buah yang dikenal dengan julukan King of Fruits ini ternyata mengandung banyak asam amino yang bernama triptofan. Jenis asam amino ini diketahui bisa membantu mengurangi kecemasan, depresi hingga mengatasi insomnia. Hal ini dikarenakan tingkat tinggi asam amino triptofan yang terkandung dalam buah durian bisa menimbulkan perasaan euphoria dengan meningkatkan kadar serotonin di dalam otak. Jika seseorang sudah merasa tenang maka akan mudah baginya untuk beristirahat atau tidur. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun