Salatiga, Bawang merah (Allium cepa var ascalonicum (L) Back) merupakan sejenis tanaman yang menjadi bumbu berbagai masakan di dunia, berasal dari Iran, Pakistan, dan pegunungan-pegunungan di sebelah utaranya, kemudian dibudidayakan di daerah dingin, sub-tropis maupun tropis.Â
Bawang merah juga memikiki nilai ekonomis yang tinggi. Umbi bawang dapat dimakan mentah, untuk bumbu masak, acar, obat tradisional, kulit umbinya dapat dijadikan zat pewarna, daunnya dapat pula digunakan untuk campuran sayur, dan tangkai bunganya juga dapat di campurkan dengan sayuran atau dengan mie instan.
Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan potensi alam yang dimiliki, tanah yang subur membuat hampir semua jenis tanaman ada di nusantara. Begitu juga hal nya dengan bawang merah, yang dapat dibudidayakan di daerah dingin, sub tropis maupun tropis, jadi bisa dibilang hampir semua daerah Indonesia dapat ditanami bawang merah.
Bawang merah sama seperti janis bawang bawangan lainnya yang yang tidak dapat berkembang pada daerah hujan yang sangat lebat, karna hal itu dapat menyebabkan gagal panen, jadi sebaiknya membudidayakan bawang merah itu pada musim kemarau dengan pengairan yang cukup, tetapi tika membudidayakan di musim kemarau kita akan menghadapi serangan hama yang cukup sulit, karna musim kemarau kupu-kupu akan bertelur pada daun bawang. Setelah telur kupu kupu tersebut menetas dan menjadi ulat hal itu yang akan meresahkan petani, karna ulat tersebut bisa masuk ke dalam daun bawang, dan jika hal itu terjadi kemungkinan untuk membasmi hama tersebut akan sedikit lebih sulit, butuh proses tambahan untuk membasi ulat yang telah sempat masuk ke dalam daun bawang tersebut.
Tetapi jika membudidayakan bawang merah tersebut di musim penghujan maka akan mengalami serangan penyakit berat, seperti bercak ungu dan dapat mengakibatkan penurunan kualitas hingga gagal panen.
Tanaman bawang merah ini juga tidak suka daerah dengan angin kencang dan berkabut, tetapi menyukai daerah dengan angin yang bertiup terus menerus, dengan kecepatan sedang atau lambat. Suku terbaik untuk tanaman bawang merah adalah sekitar 25-32c, dan iklim nya kering dengan kelembapan udara 80 -- 90c. Untuk ke asaman tanah tersebut memiliki ph tanah antara 5-7, jika ph tanah dibawah 5 maka umbi bawang akan kecil dan jika ph diatas 7 maka umbinya akan kecil dan kualitas kurang baik.
Umumnya tanaman bawang merah ini dibudidayakan di tanah yang gembur, sebut dan kaya akan bahan bahan organik. Tanaman bawang merah ini cocok ditanami ketinggian 0-1500 MDPL tetapi lebih cocok di ketinggian 0-600 MDPL. Karna pada ketinggian tersebut akan menghasilkan umbi yang bagus dan berkualitas tinggi.
Tanaman bawang merah lebih menghendaki daerah yang terbuka, dengan penyinaran 70%. Apabila terlindung umbinya kecil. Sebetulnya bawang merah dan bawang Bombay termasuk ke dalam golongan yang pembentukan umbinya membutuhkan penyinaran hari panjang (lebih dari 14 jam sehari). Akan tetapi, ia toleran terhadap hari netral dengan panjang penyinaran 12 jam, walaupun hasil umbinya lebih rendah daripada ditanam di daerah yang berhari panjang.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan Indonesia kini mampu mengekspor bawang merah dari berbagai daerah di Indonesia ke enam negara.
Menurut Menteri usai pelantikan pengurus DPP HKTI Kalimantan Selatan mengatakan ekspor bawang merah tersebut, merupakan sesuatu yang membanggakan, mengingat sebelumnya Indonesia selalu mengimpor bawang merah dari berbagai negara.
"Dulu kita mengimpor bawang merah hingga 72 ribu ton, kini kita telah mampu mengekspor hingga 6.500 ton, ini tentu keberhasilan yang harus terus ditingkatkan," katanya, Sabtu (10/2/2018).
Beberapa negara importir bawang merah tersebut, antara lain, Thailand, Srilangka, dan beberapa negara lainnya.
