Mohon tunggu...
niswatus shabrina
niswatus shabrina Mohon Tunggu... Atlet - seperti dersik mengayun lembut dalam balutan fajar

Be the change for the world

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menangkal Kematian

22 November 2020   22:12 Diperbarui: 22 November 2020   22:19 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terang saja matahari kian membara

Membuat aksara kian tak terduga

Banyak perubahan yang tak diharapkan namun telah menjadi kenyataan

Nikmat tuhan mana yang kita dustakan

Hingga nikmatnya menjadi kerusakan

Bumi yang kian tak terhentikan

Kini silih berganti bencana demi bencana berdatangan bukan lagi sekedar peringatan,

Banyak korban dan kerusakan tak terhidarkan lalu apa yang kita tinggalkan untukn masa yang akan datang

Negri yang berdiri tanpa pegangan seolah menolak uluran tuhan, memang diberi kenikmatan namun akhirnya dihancurkan 

Apa kita yang lakukan?

Bukan, ini bukan salah tuhan namun kitalah yang salah tak menghiraukan peringatan 

Sampai kapan melihat bumi seperti ini

Hingga kita sadar untuk membawa perubahan 

Demi kebaikan bumi yang kita harapkan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun