Mohon tunggu...
Brilliana Nur Fitriani
Brilliana Nur Fitriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - hayyy

assalamuallaikum

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pandemi Bukan Penghalang Mahasiswa UNISA Yogyakarta dalam Meraih Prestasi

26 Januari 2022   21:27 Diperbarui: 26 Januari 2022   21:28 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Coronavirus adalah bagian dari keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit  pada hewan atau manusia. Orang yang terinfeksi virus akan menunjukkan tanda-tanda infeksi saluran pernapasan, mulai dari flu hingga infeksi yang lebih serius, seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Virus corona sendiri merupakan jenis baru yang ditemukan manusia sejak muncul di Wuhan, China pada Desember 2019 lalu dan diberi nama  Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Sehingga penyakit tersebut dinamakan Coronavirus Disease 2019 (COVID19).

Kejadian tersebut bermula dari penyakit pneumonia atau radang paru-paru misterius pada Desember 2019. Kejadian tersebut diyakini terkait dengan pasar hewan Huanan di Wuhan yang menjual berbagai  daging hewan, termasuk termasuk yang tidak biasa dimakan, seperti ular, kelelawar, dan berbagai jenis hewan lainnya. tikus. Ada banyak kasus pneumonia misterius yang ditemukan di pasar hewan. Coronavirus atau COVID-19 diyakini dibawa oleh kelelawar dan kanibal lainnya hingga terjadi penularan. Virus Corona sebenarnya sudah tidak asing lagi di dunia kedokteran hewan, namun hanya  jenis tertentu saja yang mampu menginfeksi manusia hingga menjadi pneumonia. Pandemi virus corona saat ini telah mempengaruhi 210 negara. Pemerintah baik di negara maju maupun negara miskin masih berusaha membatasi penyebaran virus corona  baru (SARS-CoV-2) ini. Sementara itu, jumlah total  kasus positif COVID-19 di seluruh dunia lebih dari 2 juta jiwa.

Merebaknya Covid-19 yang melanda dunia pada tahun 2020 menimbulkan keadaan darurat di berbagai negara, termasuk Indonesia. Presiden Joko Widodo menetapkan keadaan darurat kesehatan masyarakat dengan 2019 (Covid19), yang menentukan kedaruratan kesehatan masyarakat untuk infeksi virus pandemi berdasarkan Keputusan Presiden No. 11 Tahun 2020, diikuti oleh 2020. Undang-undang pemerintah diundangkan menggantikan UU No. 1. Ketika dihadapkan pada stabilitas kebijakan keuangan dan sistem keuangan pemerintah untuk memerangi pandemi Corona Virus Disease  (COVID 19) 2019, atau ancaman yang membahayakan perekonomian nasional, dan/atau sistem keuangan dan Peraturan Pemerintah No. 21 Stabilitas Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar Untuk Mempermudah Penanganan Infeksi Virus Corona  2019 (Covid19). Pandemi Covid-19 yang melanda setiap negara di dunia mengubah  kehidupan masyarakat. Manusia dipaksa untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru.

Untuk mengantisipasi penularan virus tersebut, pemerintah telah mencanangkan kebijakan mulai dari isolasi, jarak sosial dan fisik hingga pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Dalam keadaan ini, setiap orang perlu berada di rumah, bekerja, beribadah, dan belajar di rumah. Tak terkecuali institusi pendidikan dan harus mematuhi peraturan pemerintah untuk melakukan inovasi  proses pembelajaran melalui pembelajaran online guna meningkatkan kualitas pembelajaran saat terjadi bencana alam dan wabah global. Namun penting untuk  dipahami bahwa  pembelajaran online tidak terlepas dari berbagai kendala dalam pelaksanaannya, seperti pembelajaran online bagi mahasiswa.

Namun dengan adanya kuliah daring tidak menurutkan semangat belajar mahasiswa UNISA Yogyakarta untuk tetap merain prestasi. Buktinya dalam kurun waktu 1 bulan ini sudah memenangkan beberapa kejuaraan dalam bidang yang berbeda-beda. Mulai dari tingkat provinsi, nasional bahkan internasional, adapun beberapa kerjuaraannnya adalah juara III lomba podcast tingkat nasional, juara I dan II lomba taekwondo dalam acara New York Eangles Internasional Virtual Championship, kemudian mendapatkan juara I video pitching competition dalam acara Southeast Asia Global  Innovation Challenge dan masih banyak lagi kejuraan yang diarin mahasiswa UNISA selama pandemi ini. Jadi pandemi ini bukan penghalang untuk meraih prestasi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun