Mohon tunggu...
Brillian Istana Audio
Brillian Istana Audio Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Saya menulis artikel ini sebagai bentuk kewajiban dan tugas saya dalam program KKN Kolaboratif Se-Kabupaten Jember tahun 2022.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Kolaboratif Kabupaten Jember: Potensi Dusun Gumuk Kerang Penghasil Kerupuk Tanpa Bahan Pengawet

28 Juli 2022   23:58 Diperbarui: 29 Juli 2022   05:52 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KKN (Kuliah Kerja Nyata) merupakan suatu bentuk pendidikan dengan memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup ditengah-tengah masyarakat di luar kampus serta mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Salah satu program yang di terapkan oleh PEMKAB Jember yakni KKN Kolaboratif. 

Program KKN Kolaboratif merupakan pedoman baru sebagai pelaksanaan KKN secara bersama-sama antar Perguruan Tinggi Se-Kabupaten Jember. Desa Ajung menjadi salah satu tujuan program KKN Kolaboratif dari kelompok KKN 83 Kolaboratif yang diterjunkan langsung oleh PEMKAB Jember di Desa Ajung untuk mengetahui potensi desa dan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat.

Desa Ajung merupakan Desa yang terdiri dari 9 dusun antara lain Dusun Klanceng, Krajan, Ajung Kulon, Gumuk Kerang, Ajung Wetan, Lumbung Sari, Kidul Besuk, Sumuran, dan Curah Kates. Desa Ajung dipimpin oleh Bapak Sri Alam yang sudah menjabat hamper 1 periode. 

Mata pencaharian masyarakat di Desa Ajung terdiri dari petani, pekerja gudang, pekerja buruh, dan pengusaha kerupuk. Salah satu mata pencaharian unggulan di desa Ajung yakni usaha kerupuk. Seperti yang di sampaikan oleh kepala dusun Klanceng, Bapak Khusnan pada Minggu (24/7/2022) "Pendapatan masyarakat di desa khususnya di Dusun Gumuk Kerang sebagian besar di peroleh dari usaha kerupuk" Ucapnya.

Salah satu UMKM kerupuk dijalankan oleh Bapak Hermanto. Awalnya beliau menjalankan usaha milik orang pada tahun 1990. Namun seiring berjalannya waktu, pada tahun 1995 Bapak Hermanto mulai menjalankan usaha kerupuk secara mandiri hingga sekarang. Usaha milik Bapak Hermanto telah memiliki 2 cabang. 

Seperti yang disampaikan oleh Bapak Hermanto pada Rabu (27/7/2022) "Saya telah melakukan kegiatan usaha kerupuk secara mandiri sejak 1995 hingga sekarang, Alhamdulillah telah memiliki 2 tempat produksi dan melakukan saluran pemasaran keluar kota seperti Bondowoso dan Banyuwangi" Ucapnya. 

Semua bahan yang diolah menjadi kerupuk menggunakan bahan-bahan pilihan dan berkualitas tinggi. Hal tersebutlah yang menjadikan kerupuk di Dusun Gumuk Kerang memiliki rasa khas tersendiri. Seperti yang disampaikan oleh Bapak Hermanto pada Rabu (27/7/2022). 

"Kerupuk yang saya hasilkan benar benar terbuat dari bahan-bahan alami dan tanpa pengawet" Ucapnya. Oleh karena itu, banyak pelanggan menyukai kualitas dari kerupuk tersebut. Dengan adanya usaha kerupuk ini, maka dapat menjadi potensi untuk Dusun Gumuk Kerang sebagai Dusun penghasil kerupuk tanpa pengawet. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun