Mohon tunggu...
Briliano Doter
Briliano Doter Mohon Tunggu... Petani - Mahasiswa

Terbatas dalam Tindakan namun Merdeka dalam Pikiran!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kearifan Lokal Budidaya Padi Ladang Suku Sahu, Tameng Atasi Efek BBM di Masa Mendatang

27 September 2022   00:03 Diperbarui: 27 September 2022   00:10 612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Panen Padi Suku Sahu (Disparhalbar)

Masyarakat adat Suku Sahu merupakan sebuah komunitas yang sejak dahulu hingga saat ini masih terus menjaga tradisi budidaya padi ladang.

Indonesia salah satu negara yang termasuk dalam kawasan Asia Tenggara. Keterbukaan atau globalisasi saat ini, memungkinkan keterjalinan kerja sama antar semua negara dalam setiap bidang, baik ekonomi, lingkungan, sosial dan politik. Hubungan yang terjalin antar negara di tingkat global, tidak sepenuhnya berdampak positif namun juga terdapat pengaruh negatif. Salah satu hal negatif yang dialami pada skala nasional saat ini adalah dengan terjadinya perang antar Rusia dan Ukraina yang mengakibatkan sektor perekenomian mengalami restrukturasi dan salah satunya adalah persoalan Bahan Bakar Minyak (BBM). 

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Bakrie et al (2022) tentang pengaruh perang Rusia dan Ukraina terhadap perekonomian negara Kawasan Asia Tenggara, menunjukkan pengaruh langsung dari gejolak perang Rusia dan Ukraina terhadap kenaikan harga BBM.

Indonesia sebagai salah satu negara sasaran ekspor minyak dari Rusia akan mengalami berbagai permasalahan, karena Indonesia adalah negara pengimpor BBM. Seperti yang kemukakan oleh Setiono (2018), Indonesia merupakan salah satu negara yang tingkat konsumsi bahan bakarnya sangat besar, di mana Indonesia menduduki posisi kelima terbesar seAsia Pasifik pada tahun 2018, yang disebabkan ketersediaan BBM tidak tercukupi sedangkan kepadatan populasi masyarakat cukup tinggi. 

BBM kini telah menjadi penunjang aktivitas ekonomi masyarakat, karena BBM adalah komoditas yang memegang peranan vital dalam semua aktivitas ekonomi yang saat ini telah menjadi barang strategis bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak sehingga sesuai dengan amanat konstitusi, produksi, distribusi, dan harganya dikuasai oleh negara (Simatupang, Friyatno, 2015). 

Kondisi tersebut berakibat pada dikeluarkannya kebijakan sebagai langkah adaptif. Pemerintah dalam pelaksaan kewenangan penentuan harga BBM, sebagaimana diketahui pada tanggal 03 September 2022 lalu, telah dikeluarkannya kebijakan penyesuaian subsidi BBM, sehingga harga BBM mengalami kenaikan.  Implikasi dari terjadi kenaikan harga BBM tentunya akan berpengaruh pada semua sektor termasuk pertanian.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kariyasa (2006) tentang dampak kenaikan BBM terhadap kinerja sektor pertanian adalah seperti meningkat biaya operasional karena BBM tersebut langsung sebagai salah satu input produksi (seperti usaha traktor, pompa air, penggilingan padi), atau bersifat tidak langsung lewat kenaikan biaya transportasi (seperti pupuk dan pestisida) serta ada yang bersifat penyesuaian dengan berubah ongkos atau harga seperti upah tanam disesuaikan dengan perubahan ongkos traktor dan harga barang-barang. Salah satu komoditi unggulan di sektor pertanian adalah tanaman padi.

Padi merupakan komoditi penting yang telah menjadi bahan makanan pokok bagi masyarakat Indonesia, karena biasanya beras yang diolah menjadi nasi dikonsumsi setiap hari pada saat makan pagi, siang dan malam (Warta Ekonomi 2019, Dewi dan Purwidani 2015).  Hal tersebut dilihat dari jumlah peningkatan produksi pada tahun 2019, mencapai 54,60 juta ton menjadi 55,16 juta ton pada tahun 2020 (BPS 2020). 

Pembudidayaan padi biasanya dilakukan secara mandiri dan berkelompok, baik itu hanya sebagai profesi untuk memenuhi kebutuhan, namun juga dapat berupa kearifan lokal.

 Kabupaten Halmahera Barat merupakan kabupaten yang dari segi kekayaan budayanya cukup banyak. Suku Sahu adalah salah satu suku di Kabupaten Halmahera Barat yang masyarakatnya masih melestarikan budayanya. Masyarakat adat Suku Sahu merupakan sebuah komunitas yang sejak dahulu hingga saat ini masih terus menjaga tradisi budidaya padi ladang.  Berdasarkan hasil penelitian Nindatu et al (2018) menunjukkan bahwa, kearifan lokal rion-rion (tolong-menolong) adalah salah satu tradisi yang digunakan dalam aktivitas budidaya padi ladang yang juga telah dimaknai sebagai identitas budaya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun