Mohon tunggu...
Brian Shena Indrajati
Brian Shena Indrajati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Media Dokumentasi Kegiatan KKN Tematik UPI Gelombang 2 2021

KULIAH KERJA NYATA TEMATIK LITERASI DAN REKOGNISI PROGRAM MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA – PUSAT PRESTASI NASIONAL Brian Shena Indrajati Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia 2018 DPL : Abdul Azis, M.Pd.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Tematik Literasi UPI 2021 - Perkembangan Anak Sekolah Dasar dalam Belajar pada Masa Pandemi Covid-19

25 September 2021   02:27 Diperbarui: 25 September 2021   02:39 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sudah hampir dua tahun sejak Pandemi Covid-19 terjadi di seluruh dunia terutama Indonesia, kegiatan di hampir semua sektor bidang mengalami kelumpuhan dan berada di keadaan stagnan. Sesuai anjuran pemerintah, setiap orang harus melakukan 5M; yaitu Mencuci Tangan, Memakai Masker, Menjaga Jarak, Menjauhi Kerumunan, serta Mengurangi Mobilitas. Upaya ini dilakukan untuk menghentikan penyebaran Virus Covid-19 yang begitu cepat, serta mematikan. Kegiatan lain yang diupayakan pemerintah Indonesia yaitu dengan mempercepat Vaksinasi bagi seluruh masyarakat agar terbentuk imnunitas alami yang dapat menghalau serta meringankan dampak dari Virus Covid-19. Maka dari itu diharapkan adanya kerja sama manyarakat untuk bersama-sama berusaha untuk mecegah dan memerangi Covid-19, agar Pandemi di Indonesia segera berakhir.

Universitas Pendidikan Indonesia sebagai Perguruan Tinggi pencetak tenaga-tenaga pendidik, ikut tergerak untuk membantu menuntaskan masalah-masalah, serta memulihkan keadaan yang terjadi akibat Pandami Covid-19 khususnya di sektor Pendidikan. Melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik Literasi dan Rekognisi Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka -- Pusat Prestasi Nasional, mahasiswa sebagai motor penggerak bangsa diharapkan turut andil untuk terjun langsung kedalaman masyarakat dan membantu dalam kegiatan pendidikan, terutama yang berkaitan dengan bidang Literasi.

Pandemi telah mengubah cara belajar di sekolah, dari kegiatan tatap muka yang dilakukan secara langsung, ke kegiatan belajar jarak jauh yang dilakukan secara dalam jaringan atau online, hinggi pada kegiatan belajar secara gabungan antara tatap muka langsung di sekolah dengan belajar secara online yang disebut dengan metode Blendid. Semua itu dilakukan agar tujuan pembelajaran yang di inginkan, dan kompetensi siswa dapat tercapai serta berkembang secara maksimal.  Kaitannya dengan hal tersebut, di tingkat Sekolah Dasara (SD) pada kenyataannya potensi yang dimiliki oleh anak-anak tidak berkembang seperti saat dalam pembelajaran tatap muka di sekolah, ini berarti tujuan pembelajaran yang diinginkan masih belum tercapai dengan baik. Hal ini bergantung pada kesadaran diri anak dan orang tua untuk mencapai keberhasilan dalam belajar. 

Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makariem mengungkapkan bahwa empati orang tua terhadap guru menjadi meningkat, dengan adanya pembelajaran daring ini menyadarkan masing-masing pihak bahwa pendidikan perlu kerjasama yang kompak untuk kemajuan bersama. Orang tua turut belajar kembali bagaimana cara memberikan pengajaran pada anak, memberikan motivasi dan bimbingan yang dapat menarik minat anak dalam belajar, serta memahami penggunaan teknologi yang mendukung anak dalam belajar.

Dapat dilihat timbulnya rasa bosan pada diri anak-anak selama masa pembelajaran Daring. Salah satu penyebabnya adalah karena telah cukup lama pembelajaran dilakukan hanya dari rumah. Meskipun guru telah melakukan usaha seperti mendatangi langsung siswa ke rumahnya masing - masing, namun anak-anak butuh suana dan lingkungan baru yang mendukung motivasi mereka dalam belajar. Hal ini pun menimbulkan minat dan motivasi siswa yang lebih tinggi dalam belajar. Sebagian besar siswa Sekolah Dasar telah mengetahui porsi  dan waktu dalam kegiatan sehari-hari, sehingga tidak merasa terbebani dalam belajar. Namun dorongan dari orang terdekat terutama orang tua tetap menjadi hal paling penting agar motivasi dan semangat tersebut tidak luntur. Para orang tua siswa pun telah berusaha semaksimal mungkin meberikan bantuan, dan bimbingan serta motivasi kepada anak, seperti halnya memberikan fasilitas dan kebebasan gaya dalam cara belajar. Secara umum anak-anak lebih memahami pembelajaran yang dilakukan dengan melihat secara langsung atau melalui gaya belajar visual. Anak-anak lebih mudah meniru apa yang dilihat kemudian menuangkannya dalam gambar atau tulisan, dibandingkan memahami ucapan yang disampaikan untuk dituangkan kembali. Namun bukan berarti anak-anak tidak mampu memahami ucapan dan perintah yang di berikan. Sebagian kecil dari siswa Sekolah Dasar lamban dalam mencerna ucapan atau perintah yang diberikan. Hal ini berkaitan dengan pemilihan kata atau kalimat yang digunakan untuk memberikan pemahaman. Mereka dapat lebih mudah memahami ucapan dengan pemilihan kata yang umum, atau sering didengar dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini yang menjadi alasan mengapa perlunya perlunya perhatian orang tua dalam membimbing anak-anak Sekolah Dasar di rumah. 

Bayangkan saja jika anak-anak Sekolah Dasar dipaksa untuk mengetahui bahkan memahami materi pembelajaran dengan waktu yang sangat singkat di sekolah. Saat ini dalam kegiatan pembelajaran Blendid di sekolah hanya menghabiskan waktu selama 1,5 hingga 2 jam saja. Berarti itu hanya sekitar 8% waktu yang digunakan untuk belajar dalam satu harinya. Belum jika anak tidak datang ke sekolah atau dalam keadaan kurang sehat, sehingga tidak dapat mengikuti pembelajaran. Maka dari itu di rumah, siswa dituntut untuk belajar kembali secara mandiri dengan orang tua. Namun dibalik berbagai peristiwa yang terjadi, selalu ada hikmah yang menjadi pembelajaran bagi kita di masa mendatang. Beberapa dampak postif yang timbul akibat kegiatan pembelajaran daring daintarannya :

  1. Banyak muncul aplikasi pembelajaran online
  2. Banyak kursus online gratis
  3. Munculnya kreativitas siswa, orang tua dan guru
  4. Adanya Kolaborasi antara orang tua dan guru
  5. Guru menjadi lebih akrab dengan orang tua siswa dan melek teknologi
  6. Internet sebagai sumber informasi yang positif
  7. Orang tua dapat mengawasi anaknya secara langsung

Oleh : 

Brian Shena Indrajati

NIM. 1804180, FPTK UPI

DPL : Abdul Azis, M.Pd.

Referensi :

KKN Tematik UPI 2021: Pendampingan Pembelajaran Daring Siswa pada Situasi Pandemi Covid-19 - Kompasiana.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun