Mohon tunggu...
Bryan Pasek Mahararta
Bryan Pasek Mahararta Mohon Tunggu... Freelancer - Youth Society

Youth Empowerment | Broadcasting Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kemanusiaan Dalam Bayang - Bayang Konspirasi Covid-19

30 April 2020   01:50 Diperbarui: 30 April 2020   02:19 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Solidaritas Global

Dalam sebuah wawancara eksklusif, Profesor Yuval Noah Harari, penulis buku seri best seller Sapiens: A Brief History of Humankind, Homo Deus dan 21 Lessons for the 21st Century menyebutkan bahwa musuh terbesar dalam situasi pandemi global saat ini bukanlah semata virus korona melainkan sisi kemanusiaan kita sendiri.

Menurutnya, krisis ini akan menjadi titik awal peradaban manusia, bagaimana setiap keputusan dalam menangani pandemi covid-19 ini akan mengubah masa depan manusia. Dunia akan berubah. Segala teknologi medis masih dianggap belum cukup mengatasi persebaran virus. Tetapi krisis kemanusiaan seperti reaksi masyarakat dunia yang begitu mudah panik, saling menyalahkan negara dan etnis lain bahkan agama tertentu menjadi pemicu rusaknya tatanan dunia.

Seperti apa yang sedang ramai jadi perbincangan di jagat maya saat ini: konspirasi covid-19. Hampir semua netizen mengomentari tentang adanya konspirasi di balik pandemi covid-19 ini. Masyarakat semakin muak dengan anjuran lockdown maupun karantina wilayah. Tentunya hal yang paling melatarbelakangi adalah soal ekonomi dan ketidakpercayaan terhadap penanganan pandemi.

Namun demikian, seorang Yuval Noah Harari menolak dengan adanya teori konspirasi tentang covid-19. Menurutnya, jika ada seseorang yang mengaku telah menemukan teori konspirasi tentang asal muasal penyebaran covid-19 sebaiknya seseorang tersebut dapat menjelaskan tentang riwayat virus itu dan bagaimana virus itu dapat menularkan suatu wabah penyakit.

Jika orang tersebut tidak mampu menjelaskan dan mempertanggungjawabkan apa yang disebutkan tadi secara ilmiah itu artinya bisa dianggap sebagai pengacau yang tidak memiliki pengetahuan ilmiah dasar. Maka, jangan pernah mempercayai teori konspirasi covid-19. Yuval juga menyinggung agar masyarakat dunia dalam kondisi seperti ini tidak perlu harus bergelar PhD dalam bidang Biologi untuk memutus rantai persebaran virus. Tetapi, yang dibutuhkan masyarakat sekarang adalah pemahaman ilmiah dasar tentang semua hal terkait sejarah pandemi ini.

Meskipun dapat dilihat bahwa sejarah akan selalu berulang, dalam pandangannya kondisi saat ini memang membutuhkan suatu tatanan dunia baru untuk menyadarkan masyarakat agar dapat menjadi jti diri manusia seutuhnya yang saling menebar kasih sayang bukan kebencian. Saling menguatkan dalam solidaritas global, saling membantu antar sesama bagi yang membutuhkan dan saling menumbuhkan rasa saling percaya.

Menumbuhkan Rasa Saling Percaya

Dunia saat ini bisa dikatakan sedang dalam bayang-bayang krisis. Banyak negara mulai terdampak atas lesunya perekonomiaan, stok pangan yang terbatas, alat kesehatan yang terus berkurang, sampai krisis kepercayaan terhadap masa depan politik bangsanya.

Alih-alih menyombongkan negaranya, dalam penanganan pandemi warga dunia dihadapi pada pilihan sulit untuk memilih sistem negara yang totaliter atau sentralistik seperti Cina dan Vietnam, yang disebutkan berhasil menghentikan pandemi atau liberal seperti di Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Selain itu, kelengkapan data dan kedisiplinan warga juga diharapkan menjadi ujung tombang dalam menghadapi pandemi covid-19. Dalam keadaan darurat seperti ini banyak masyarakat cenderung mengharapkan negara hadir dalam memproteksi kerentanan warganya dalam ancaman krisis ekonomi yang disebabkan oleh sesuatu yang tidak bisa dilihat secara kasat mata, virus.

Dengan kata lain, jika di suatu masa kemarin kejenuhan masyarakat terhadap tensi politik yang memanas dan membosankan, maka saat ini masyarakat perlu mendengarkan dan mempercayakan terhadap langkah-langkah yang dianjurkan oleh para ilmuwan yang memang memiliki keahlian dibidang ini.

Bagi Yuval kondisi dunia saat ini sedang tidak baik-baik saja. Namun, jika kondisi krisis seperti ini sebaiknya masyarakat dapat lebih mempercayai sains daripada yang lainnya.

Memang dalam situasi kondisi darurat ini dibutuhkan peran pemerintah dalam penanganan pandemi untuk dapat menertibkan dan melatih kedisiplinan masyarakat serta memaksimalkan tenaga kesehatan dalam menjangkau perawatan pasien maupun mencegah masyarakat agar tidak terinfeksi virus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun