Mohon tunggu...
Bresman G
Bresman G Mohon Tunggu... Akuntan - Karyawan swasta

Seorang karyawan swasta yang hoby menulis

Selanjutnya

Tutup

Politik

PSI, Apa yang Sudah Kalian Lakukan?

17 November 2017   15:46 Diperbarui: 17 November 2017   16:27 1072
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulisan saya saat ini mungkin singkat, karena saya tidak ingin terlalu jauh. Saya menulis ini karena pada saat ini berketepatan 3 tahun genapnya ulang tahun PSI. Partai kekinian yang di isi anak-anak muda ini sangat bersemangat dalam menyuarakan pendapat mereka. Tentu saja hal-ha seperti ini baik bagi generasi muda untuk melek berpolitik, memberikan sumbangsih terhadap negara kita ini.

Tetapi terlalu bersemangat juga sepertinya kurang baik, apalagi sebagai partai baru tentunya belum ada sesuatu yang sudah dilakukan. Kata-kata #3tahun psi menggebrak sepertinya terlalu berlebihan. Pertanyaan saya yang pertama adalah apa yang mereka gebrak? Prestasi apa yang mereka sudah buat. Apakah sudah ada capaian luar biasa untuk bangsa ini? Saya pikir ini penting untuk ditanyakan balik, bersemangat berapi-api boleh, tetapi terlalu bersemangat sampai lupa bahwa kita belum berbuat apa-apa juga penting di sadari.

Slogan-slogan yang di dengungkan oleh teman-teman kita dari PSI ini memang sangat hangat disini. Tetapi sebagai bangsa, kedua hal yang mereka selalu teriakkan sangat dan sangat mengganggu. Apabila itu diteriakkan hanya sesekali, yah sudah tentu kita apresiasi, apalagi pada saat PILKADA kemarin. Tetapi setiap hari setiap jam diteriakkan sepertinya menjadi masalah bagi teliga saya.

Yang pertama  adalah masalah korupsi, saya berpikir pencapaian apa yang sudah mereka buat dalam hal memberantas korupsi. Hanya mendukung dan mendung KPK seerti itu apakah sudah merupakan kontribusi besar. Sepertinya dari dulu LSM dan mahasiswa selalu mendukung seperti ini. Menyebut Partai anti korupsi, sepertinya masih terlalu dini. Hal yang mereka buat masih hanya seruan, belum ada bukti. Saya mengingatkan kembali bahwa Partai yang selalu mendengungan Anti Korupsi dari dulu selalu seperti itu. Ditulisan saya sebelumnya yaitu Partai Demokrat dengan slogan "TOLAK KORUPSI" atau "KATAKAN NO PADA KORUPSI" setelah berkuasa baru ketahuan bagaimana.

Nah, saya pikir belum ada prestasi dan gebrakan yang nyata yang dibuat Partai ini tetapi semangatnya seakan-akan sudah berbuat banyak. Partai baru yang keamrin saya sangat kagumi dengan kader yang saya kagumi lama kelamaan semakin terlalu berkhayal. Mengenai diisi oleh kader-kader muda belum tentu sebuah prestasi, takutnya orang muda jadi kehilangan arah dalam kehidupannya.

Kalau hanya berkata PSI partai baru dengan semangat muda belum bisa berbuat banyak untuk negara karena masih baru, kita melihat Perindo juga partai baru tetapi hal yang mereka lakukan adalah membantu sosial, pertanian, pendidikan, dan ukm untuk kontribusi bagi bangsa ini. Itupun saya melihat Perindo tidak terlalu bersemangat sekali bersuara. Karena bagaimanapun Human Error itu kalau bukan dari partai pasti perseorangan juga pasti akan melakukan tindakan-tindakan tidak terpuji setelah mengemban amanah. Saya melihat juga bahwa kader PSI membuka sumbangan kepada masyarakat yang mereka bilang sebagai investasi masyarakat, dan nanti akan dikembalikan setelah duduk sebagai pengambil keputusanan.

Ini seperti membeli kucing dalam karung, gak tau rabies atau penyakitan. Kalau sudah disumbang dan menang syukur tetapi belum tentu langsung berhasil dengan mendukung kebijakan yang pro msayarakat, kalau kalah bagaiamana? Uang sumbangsih masyarakat hilang dong. Tetapi kadang kala jawaban kita klo sudah terjadi seperti ini, yang penting sudah usaha.

Memang AHOK pernah melakukan seperti ini, dan saya sangat dukung beliau saat itu. Kampanye masyarakat. Tetapi beliau melakukan itu setelah sekian lama dia berbuat untuk negeri ini, memberikan bantuan yang banyak dan sudah terbukti baru dia melakukan seperti itu. Masyarakat melihat dulu apakah aman untuk investasi pada orang tersebut dengan trackk record. Dan Ahok adalah orang yang tepat untuk berinvestasi.

Yang kedua adalah masalah ANTI INTOLERANSI. Saya pikir ini kurang tepat untuk saat ini. Seakan-akan ada pihak pihak besar yang menentang  TOLERANSI. Baiklah saya akan bahas sedikit disini. Saya sebagai minoritas kristen di Indonesia ini merasakan toleransi yang cukup baik. Saya bebas berdoa di Gereja, saya bebas berbakti. Kalau ada hari besar saling mengucapkan selamat. Saya pikir saat ini di Indoesia kita ini sangat toleran. Kalaupun ada sedikit sedikit yah, hal itu saya rasa biasa dalam sebuah negara. Tetapi pada dasarnya sebagian besar indonesia menjunjung Toleransi di indonesia. Jangan dengan seruan semangat "KAMI ANTI INTOLERANSI" seakan-akan indonesia genting akan intoleransi. Hal yang kalian serukan terus menerus membuat paradigma yang tidak bagus untuk bangsa ini. Dimana-mana Gereja berdiri, setiap minggunya kita bebas berbakti. Kenapa sepertinya ini besar.

Sekali lagi janganlah kita membuat paradigma seperti ini sepertinya lagi kondisi genting dibangsa ini. Itu tidak ada sama sekali. Indonesia sangat dan sangat Toleran. Disamping ada hal seperti yang saya katakan tadi diatas, itu hanya hal kecil di Negara kita ini sudah dari dulu, tetapi kita sanggup berkembang, maju sampai saat ini berdampingan dengan harmonis. Jadi jangan PSI membesar-besarkan. Jangan untuk menaikkan popularitas Partai kalian, supaya dianggap menggebrak dan berbeda jadi hal ini dibuat. Lama kelamaan PSI akan kehilangan respek terutama dari saya sebagai pendukung kalian.

Sedikit saya bahas, permasalahan bangsa ini masih dalam keadilan sosial bukan intoleran, Ini yang paling mendasar. PSI harus lebih tanggap terhadap persoalan ini, dimana keadilan sosial ini bisa menimbulkan isu-isu yang lain termasuk juga Intoleran. Ini adalah persoalan dasar negara ini bukan intoleran. Jadi mohon PSI belajar dan belajar mendapat simpatik lebih besar lagi. Banyak lah berbuat untuk bangsa ini dalam memperbaiki keadilan sosial, tidak perlu mejabat dulu. Dari hal-hal kecil dulu baru nanti setelah menjabat dan mempunyai wewenang besar barulah buat yang lebih besar lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun