Muhammad Insan Khoir
Mahasiswa Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Pada penghujung bulan Desember 2019 dunia digemparkan dengan kemunculan sebuah virus yang berasal dari kota Wuhan, China. Virus tersebut bernama Evere Acute Respiratory Syndrome Corona Virus 2 (SARS-CoV-2) atau bisa disebut dengan Covid-19. Virus tersebut mudah menular kepada manusia dengan cara melalui udara, tidak menjaga jarak, dan tidak mencuci tangan setelah kontak langsung dengan penderita. Akibatnya seseorang mengalami gangguan pernafasan, infeksi paru-paru yang berat, bahkan kematian. Tidak hanya China, akan tetapi bahkan hampir semua negara merasakannya dilanda virus ini, dampak virus itu menjadikan setiap pemerintahan diberbagai negera membuat aturan baru kepada masyarakatnya agar penularan virus tersebut dapat dihentikan apabila masyarakat secara kooperatif mentaati peraturan dari pemerintah.
Negara Indonesia melaksanakan sebuah peraturan yaitu PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang dimana pergerakan masyarakat dibatasi dan tidak boleh berkumpul secara bersama-sama, yang menjadikan seluruh kegiatan dialihkan dirumah masing-masing. Â Hal itu bukanlah suatu halangan bagi kita untuk meneruskan kehidupan di dunia ini.
Dengan dialihkan seperti itu, kita bisa memanfaatkan media sosial ditengah wabah covid-19. Hingga saat ini sudah muncul varian media sosial yang sangat populer. Seperti perkuliahan atau belajar via aplikasi WhatsApp Group, Edmodo, dan Google Classroom. Apakah kita sebagai umat Islam bisa berdakwah ditengah covid-19 ini? tentu kita bisa berdakwah walaupun tanpa pertemuan yang dimana kita bisa melalukannya dengan cara live streaming di media online untuk menyebarkan tausiah serta kebaikan.
Dakwah merupakan salah satu kegiatan untuk mengajak orang-orang untuk taat kepada Allah SWT yang berdasarkan garis akidah, syariah, dan akhlak islamiyah. Berdakwah merupakan salah satu Sunnah Rasullullah SAW. Hal ini merupakan salah satu ibadah yang signifikan. Kala itu Nabi Muhammad SAW memulai dakwahnya kepada istrinya, sahabatnya, serta orang-orang terdekat beliua. Nabi berdakwah secara lisan, tulisan, maupun perbuatan. Karena situasi yang belum memungkinkan Nabi Muhammad SAW berdakwah secara laten. Setelah sahabat Nabi bertambah banyak, dakwah pun mulai dilakukan secara terang-terangan.
Kemajuan teknologi di era modern ini sangatlah cepat. Hal itu dapat kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Bagi para ulama-ulama dan ahli beragama Islam memanfaatkan situasi ini dalam berdakwah via media sosial. Mereka melakukan dakwahnya dengan membuat siaran langsung bahkan membuat vidio lalu dipublisisasikan agar masyarakat bisa membaca dan mengambil manfaatnya.
Tidak hanya para ulama dan orang ahli dalam beragama saja yang bisa berdakwah, kita pun juga bisa berdakwah dengan syarat kita harus paham bagaimana tatacara melakukannya serta isi yang kita sampaikan berdasarkan Al-Qur'an dan Hadist. Ajaran-ajaran agama Islam inilah yang wajib disampaikan kepada umat manusia dan mengajak mereka agar mau menerima dan mengikutinya. Diharapkan agar ajaran-ajaran Islam benar-benar dapat diamalkan secara efektif sehingga mereka berada dalam kehidupan yang sesuai dengan ketentuan agama Islam.
Dalam keadaan pandemi COVID-19 sungguh banyak hal positif yang dapat kita gunakan terutama untuk terus bertaqwa dan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan menggunakan metode dakwah via media sosial yang sedang menjadi trend hingga kini dapat menarik perhatian banyak masyarakat serta menginspirasi banyak orang untuk terus berdakwah. Jadi, kita sebagai seorang muslim betul-betul harus bisa menggunakan, menguasai dan memanfaatkan teknologi dengan baik.
