Mohon tunggu...
Luthfi Maulana
Luthfi Maulana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

a taciturn. but sometimes mischiveous.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KKN Undip Berdayakan Bank Sampah di Kelurahan Sembungharjo Lewat Branding "Sampah Jadi Rupiah Jadi Berkah"

9 Agustus 2022   11:34 Diperbarui: 9 Agustus 2022   11:42 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peluncuran Instagram Bank Sampah Sedulur di Sela Penyuluhan Penguraian Sampah Organik. (Dok. Pribadi).

SEMARANG - Program Kampung Iklim (ProKlim) adalah program skala nasional inisiasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat dan pemangku kepentingan lain untuk bersama melawan krisis iklim.

ProKlim juga berperan dari segi penguatan kapasitas adaptasi masyarakat terhadap dampak perubahan iklim dan mitigasi perubahan iklim. Dengan begitu, diharapkan program pemerintah ini dapat meningkatkan kesejahteraan di tingkat lokal sesuai dengan kondisi wilayah. ProKlim dapat dikembangkan dan dilaksanakan pada wilayah administratif paling rendah setingkat RW atau dusun dan paling tinggi setingkat kelurahan atau desa.

Di Kelurahan Sembungharjo, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, ProKlim diemban oleh RW 08 Kelurahan Sembungharjo. Salah satu bentuk pemantapan ProKlim di RW 08 adalah dengan pengembangan Bank Sampah dengan nama “Bank Sampah Sedulur”.

Program Bank Sampah sendiri dilakukan sebagai strategi penerapan 3R dalam pengelolaan sampah di tingkat masyarakat, dengan menyamakan kedudukan sampah serupa dengan uang atau barang yang berharga yang dapat ditabung. Masyarakat dididik untuk menghargai sampah sesuai jenis dan nilai sehingga mereka mau memilah sampah.

Yatman, pengelola Bank Sampah Sedulur memiliki motto “Dari Sampah Jadi Rupiah” yang disematkan untuk Bank Sampah di RW 08. Hanya saja, sejauh ini Bank Sampah Sedulur belum memiliki branding yang kuat terutama di media sosial. Karena alasan itu, mahasiswa KKN Undip mencoba memberdayakan branding baru dengan tagline “Sampah Jadi Rupiah Jadi Berkah”.

Branding ini ditandai dengan sosialisasi pembudidayaan maggot sebagai bentuk semiotik bagaimana sampah bisa menjadi berkah bagi makhluk lain dan pada akhirnya bisa bernilai rupiah di RW 08 Kelurahan Sembungharjo, Minggu (17/2/2022). Selain itu, pemberdayaan lewat instagram juga jadi fokus dengan tujuan menularkan kebajikan dan berkah selain branding.

Yatman selaku pengelola Bank Sampah Sedulur dan Jumadi, Ketua RW 08 menyambut positif inisiatif ini dan berharap agar Bank Sampah Sedulur bisa membawa maslahat bagi umat, terutama masyarakat Kelurahan Sembungharjo ke depannya.

Penulis: Luthfi Maulana Adhari

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun