Mohon tunggu...
Brayen Indrawan
Brayen Indrawan Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Mari, bersama belajar Jurnalisme dalam Multimedia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kecepatan Menantang Jurnalis Online, Begini Proses Produksi Berita Online

4 Mei 2020   01:56 Diperbarui: 4 Mei 2020   03:43 1522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: id.pinterest.com

Kehadiran media online membawa warna baru dalam dunia jurnalisme. Media online memberikan kemudahan untuk mengakses dan menyebarkan informasi secara cepat. Jurnalis yang tidak siap bergerak cepat akan jatuh perlahan.

Jurnalis Bagai Tanding di Ring Tinju

Beragam kemudahan yang ditawarkan media online kepada publik seakan memaksa jurnalis untuk bertahan hidup. Jurnalis di era digital bukanlah jurnalis pada masa media cetak. Peristiwa yang terjadi akan segara naik tayang pada saat itu seolah tidak memberikan jurnalis untuk bernafas lega walau hanya sedetik. Kesiapan diri baik fisik atau mental harus selalu dalam keadaan prima. Hal serupa juga dikatakan oleh Elza Astari selaku Asisten Redaktur Detikcom. Menurutnya tidak sedikit yang memilih mundur pada bulan bahkan hitungan hari kerja untuk jurnalis baru

“Untuk menjadi jurnalis online khususnya, persiapkan mental itu utama. Tuntutan kerja di kantor begitu cepat, narasumber silih berganti juga dapat memengaruhi mood” - Elza Astari

Elza juga mengungkapkan beberapa hal mendasar yang penting untuk diperhatikan oleh jurnalis online, antara lain:

Cepat & Akurat

Kecepatan adalah hal utama media online, sehingga perlu untuk mempertahankan kecepatan. Bagi media online, tidak hanya cepat yang menjadi prioritas melainkan harus akurat. Cepat dan akurat harus berjalan beriringan. Kecepatan yang dimaksud berdasar atas isu yang akan diberitakan. Terkadang jurnalis online menulis berita saat berada di lokasi peristiwa sembari wawancara dengan narasumber sedang berlangsung (doorstop)

Cerdas

Hal ini dimaksudkan jurnalis online harus mampu berpikir untuk menentukan isu yang akan diberitakan. Pasalnya, hal ini juga akan menentukan seberapa cepat berita tersebut di naik tayangkan.

Melihat hal itu, tentunya jurnalis harus mampu memiliki kecakapan dalam multi-tasking. Tuntutan kecepatan berita serta keakuratan bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Namun, kehidupan jurnalis online bagaikan berada di ring tinju. Jurnalis harus cerdas membaca situasi yang dihadapi untuk bertahan hidup dan menang. Poin penting yang dapat dilakukan adalah fast-learning.

Situasi Redaksional Detikcom

Elza bercerita proses dan situasi redaksional bagi jurnalis online dalam memproduksi konten berita:

  • Jurnalis harus mampu melihat sebuah peristiwa yang nantinya menentukan apakah perlu langsung naik tayang atau tidak (kecepatan)
  • Jika tidak segera utnuk naik tayang, jurnalis dapat membuat transkrip hasil wawancara
  • Lalu jurnalis memilih angle berita. Namun, alangkah baiknya ketika wawancara telah mengetahui angle apa yang akan diangkat
  • Jurnalis kemudian membuat berita dan dikirim ke redaksi
  • Dari redaksi, nanti dipilah dan diambil oleh Editor untuk mengecek kembali berita yang ditulis. Editor akan melihat tajamnya angle, menyesuaikan karakter judul hingga typo
  • Lalu editor yang akan menaikan berita untuk siap tayang
  • Adapula, reporter di lapangan yang menyerahkan hasil mentahnya kepada penulis untuk membuatkan beritanya. Hal ini untuk mengefesiensi waktu.

Peran Media Sosial Bagi Berita Media Online

Saat era digital sekarang, warganet lebih sering berselancar di media sosial. Tidak jarang, berbagai media online juga membagikan berita yang ditulis melalui media sosial. Hal ini dirasa untuk menjawab tantangan dalam penyebaran informasi yang begitu cepat. Lalu bagaimana proses berita menajdi konten media sosial?

Meliyanti Setyorini selaku Head of Content Delivery and Engagement at Detikcom berbagi cerita beberapa langkah dalam membuat konten berita di media sosial, sebagai berikut:

Tentukan Key Perfomance Indicator (KPI)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun