Mengenal Gregoria Mariska Tunjung, Juara Dunia Junior Tunggal Putri 2017 yang Sedang Naik Daun

Gregoria Mariska Tunjung adalah pebulutangkis tunggal putri nomor satu Indonesia dan saat ini menempati rangking 15 Dunia. Gregoria Mariska Tunjung lahir di Wonogiri, Jawa Tengah tepatnya tanggal 11 Agustus 1999 atau saat ini berusia 23 Tahun. Gregoria di masa kecilnya lebih menekuni olahraga Karate sebelum Orangtuanya melihat bakatnya ada di dunia Bulutangkis. Akhirnya berkat dorongan orangtua, Gregoria menjatuhkan pilihannya ke bulutangkis. Ia memulai karir di klub PT Mutiara Cardinal Bandung dan pada tahun 2013 masuk pelatnas PBSI. 

Setelah bergabung ke pelatnas, prestasi Gregoria semakin cemerlang hingga puncaknya ia meraih gelar juara dunia junior di Yogyakarta. Prestasi ini sekaligus mengakhiri puasa gelar Indonesia selama 25 tahun di tunggal putri sejak terakhir kali diraih oleh Kristin Yunita. Keberhasilan Gregoria menjadi juara dunia junior seakan menjadi sinyal atau pertanda kebangkitan sektor tunggal putri. 

Di usia yang masih muda, Gregoria kemudian menjadi tumpuan di sektor tunggal putri senior. Namun, sejak promosi prestasi Gregoria tidak terlalu berkembang. Ia gagal menjadi juara di turnamen level superseries atau BWF World Tour yang diikutinya. Bahkan Gregoria lebih banyak terhenti di babak 1 ataupun babak 2 .

Tahun 2022, Awal Kebangkitan

Setelah berulang kali gagal di berbagai turnamen, prestasi Gregoria dengan potensi yang dimilikinya sebagai juara dunia junior mulai menunjukkan hasil yang positif di tahun 2022. Meskipun belum berhasil menjadi juara, prestasi Gregoria sepanjang tahun 2022 menunjukkan perkembangan yang signifikan. Gregoria berhasil menjadi runner up di Australia Open super 300, semifinalis di Malaysia Masters super 500 dan Hylo open super 300 serta berhasil menembus perempatfinal turnamen Japan Open super 750, Singapore open super 500. 

Dan, yang terakhir Gregoria menjadi tunggal putri pertama Indonesia yang lolos ke BWF Tour Finals 2022. Meskipun langkahnya terhenti di penyisihan grup BWF Tour Finlas 2022, performance Gregoria sangat menjanjikan dan mampu menyulitkan pebulutangkis top dunia seperti Chen Yufei, Akane Yamaguchi dan An Se Young yang semuanya berada di top 5 rangking dunia. Gregoria bahkan mampu mengalahkan unggulan 1 Chen Yufei di pertandingan pertama melalui rubber game. 

The Giant Killer

The Giant Killer (pembunuh raksasa) mungkin identik dengan pebulutangkis tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting. Julukan itu juga perlahan bisa disematkan ke Gregoria atas penampilannya belakangan ini setelah  berhasil mengalahkan pebulutangkis top dunia. Akane Yamaguchi yang merupakan pebulutangkis rangking 1 dunia dari Jepang  sudah 2 kali dikalahkan sepanjang tahun 2022 yaitu di Malaysia Masters dan Malaysia open. Bahkan rekor pertemuan mereka tahun 2022 dimana 4 kali bertemu hasilnya adalah 2-2. 

Kemudian, Chen Yufei rangking 2 dunia dari Cina sekaligus peraih medali emas olimpiade Tokyo 2020, sudah dikalahkannya tepatnya di BWF Tour Finals 2022. Rekor pertemuan mereka di sepanjang tahun 2022 adalah 1-1. Awal tahun 2023 tepatnya di Malaysia open 2023 yang saat ini sedang berlangsung, Gregoria lagi-lagi melanjutkan tren positifnya dan  berhasil menumbangkan pebulutangkis rangking 5 dunia dari Cina, He Bingjiao dengan 2 game langsung 21-11, 21-17. kemenangan ini sekaligus merupakan kemenangan pertama Gregoria dari 4 kali pertemuan atas He Bingjiao. 

Langkah Gregoria memang sudah terhenti di babak 16 besar Malaysia open 2023 setelah dikalahkan pebulutangkis Taiwan Wen Chi Hsu melalui rubber game. Namun, Perkembangan dan progress penampilan Gregoria ini patut kita apresiasi dan semoga di tahun 2023 Gregoria bisa masuk jajaran top 10 dunia dan berhasil meraih juara di turnamen BWF Tour yang diikutinya.