Mohon tunggu...
Brandon Saputra
Brandon Saputra Mohon Tunggu... Atlet - adon

Murid.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kecelakaan di Bawah Umur

20 November 2019   09:25 Diperbarui: 20 November 2019   09:32 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Perkenalkan nama saya Ade rai, biasa dipanggil juga bang Dera.  Saya lahir di Jakarta. Saya saat ini menduduki bangku SMA di sekolah Sma Citra Kasih. Saya sangat menyukai balap balapan mobil seperti F1. Saya memiliki hobi dalam bidang mobil -  mobil dan motor. Mobil impian saya adalah Honda NSX dan Lamborghini Urus untuk pergi pergi bersama keluarga saya kedepannya nanti.

Idola pembalap saya adalah Fitra Eri karena Ia bukan hanya pembalap yang hebat namun Ia juga adalah seorang pembawa acara tv otodriver tentang meninjau/mengulas mobil mobil baru yang ada di Indonesia. Saya sangat ingin untuk belajar mobil di umur saya yang masih 15 tahun ini. Ayah saya selalu menolak jika saya minta Ia ajarkan saya belajar mobil. Saya juga sempat meminta untuk bawa motor tapi keluarga besar saya sudah ada persetujuan bahwa satu keluarga tidak boleh membawa motor karena sangat berbahaya. Sampai akhirnya pun saya menyerah saja.

Pada umur sudah mau 16 tahun, tiba tiba tetangga saya bernama Jonathan memanggil saya keluar rumah. Saat itu saya bingung sekali karena jarang jarang ia memanggil saya untuk keluar rumah pagi hari. Ia lalu bilang ke saya kalau Ia sedang mau belajar bawa mobil dengan ayahnya, dan Ia mengajak saya ikutan belajar bareng. Saya pun sangat kaget dan senang saat itu. Ayahnya saya menyetujui itu karena ia juga tidak dapat menolak permintaan baik dari tetangga kita.

Akhirnya pun kita berdua langsung belajar mobil dulu di dalam komplek perumahan saja. Saat itu mobil yang digunakan untuk latihan adalah mitsubishi pajero sport jadinya agak lebar dan gede dibandingkan mobil mobil pada umumnya. Hari pertama latihan mobilnya pun sudah selesai dan semua baik baik saja. Kita lalu akan mengadakan latihan mobil lagi setiap hari minggu pagi. 2 minggu telah berlalu, akhirnya kita telah di beranikan untuk bawa mobilnya ke luar komplek perumahan.

Saya sudah membawa mobilnya tanpa masalah lagi dan sudah lancar, namun tetangga saya masih agak takut takut. Ia hampir saja menabrak mobil yang sedang posisi parkir saat belokan namun untung saja masih ketarik rem tangannya jadinya tabrakan pun terhindar. 

Minggu depannya lalu kita latihan untuk terakhir kalinya karena dianggap sudah bisa. Saya dan Jonathan membawa mobilnya dari daan mogot ke citra 8 sendiri dan untungnya tidak kenapa kenapa. Saya lalu berterima kasih kepada ayahnya Jonathan karena sudah membolehkan saya belajar mobil, karena kalau ayah saya tidak membolehkan saya bawa mobil hingga saya umur 18 tahun dan mendapatkan SIM terlebih dahulu. Sebenarnya bawa mobil matic menurut saya mudah hanya perlu menginjak 2 pedal yaitu pedal gas dan pedal rem.

Setelah saya sudah lancar bawa mobil, namun saya masih kurang pede untuk bawa mobil karena masih belum bisa parkir. Akhirnya setelah saya latihan parkir dengan ibu saya. Saya juga selalu minta membawa mobil ke tempat yang dekat dekat biar tidak kaku bawa mobilnya dan kebiasa.  Namun walaupun sudah lancar bawa mobil pun, ayah saya masih belum ijinkan saya untuk bawa mobil sendirian. Harus ada orang tua yang mendampingi. Sebagai seorang remaja yang lumayan sering jalan jalan dengan teman saya pun mulai ada rasa rasa untuk mau membawa mobilnya diam diam.

6 bulan setelah saya sudah lancar bawa mobil, ayah dan ibu pergi untuk jalan jalan berdua ke Bali. Saya dan adik saya ditinggal di rumah selama 3 hari 2 malam. Jonathan lalu mengajak saya pergi ke lippo mall puri untuk jalan jalan. Lalu saya tanpa pikir pikir lagi langsung berkata iya dan kita pergi ke puri berdua dan bawa mobil nya yang nganggur di rumah saya.

Saat jalan perginya saya yang membawa mobilnya dan sampai dengan selamat. Namun, saat jalan pulangnya Jonathan yang membawa pulang. Saat itu kami pulang sudah larut malam, Ia sudah agak mengantuk dan tidak melihat adanya tiang di pinggir jalan dan tidak keburu dibelokan stir mobilnya. Akhirnya pun terjadi kecelakaan, tiang nya bengkok dan depan mobilnya pun juga rusak lumayan parah. Kami pun tanggung jawab dan menggantikan uang tiang rusak tersebut dan pulang dengan mobilnya yang depannya sudah gepeng.

 Pulang dari Bali pun, kami berdua dimarahin habis habisan oleh orang tua saya. Kami pun meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi itu lagi. Jonathan sampai sekarang jadi tidak berani bawa mobil lagi sampai umur 17 tahun. Kecelakaan yang tragis menimbulkan trauma kepada teman saya. Untung saja yang ditabrak tersebut bukanlah motor atau mobil karena dapat memakan korban, untung saja hanya tiang jalanan yang tinggal hanya ganti rugi duit saja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun