Mohon tunggu...
Branding Lokal
Branding Lokal Mohon Tunggu... -

#Nasionalisme itu #Simpel, ga perlu ngaku #Nasionalis. Tapi biasakan pake #BrandingLokal

Selanjutnya

Tutup

Humor

Kisah Jilbab Hitam

15 November 2013   14:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:08 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Belakangan ini di dunia maya, banyak yang posting artikel menyikapi perseteruan antara jilbab versus tempo. Namun dari berbagai pembicaraan jilbab hitam fenomenal ini. Justru saya tertarik penulisan dari salah satu website.

Yaitu, dari web kek JamilAzzaini. Berikut penggalan tulisan kek Jamil dari website beliau:

Seorang remaja yang imut dan lucu sedang mencari jati diri. Ia membaca perseteruan Jilbab Hitam dan Tempo. Dia berpikir, “Wah, jilbab hitam jadi terkenal, padahal dia sebelumnya bukan siapa-siapa. Aku jadi ngefans berat sama dia. Aku mau pakai jilbab hitam juga ah biar terkenal.”

Maka ketika pulang ke rumah ia memohon kepada bapaknya. “Pak, izinkan aku pakai jilbab hitam ya, biar terkenal.” Sang bapak menjawab, “Gak boleh nak, kamu harus menjadi diri kamu sendiri, gak boleh ikut-ikutan trend.” Sang anak menangis tersedu-sedu sembari berkata, “Bapak jahat… Bapak jahat… Masak melarang aku pakai jilbab hitam.”

Dengan nada lantang bapaknya berkata, “Anakku, sudah bapak bilang kamu harus menjadi diri kamu sendiri, kamu harus percaya diri. Kamu gak perlu nyontoh orang lain apalagi Jilbab Hitam. Lagian kamu kan cowok anakku.”

Hehehe… Selamat beraktivitas!

Tak perlu vote saya di pemilu, cukup follow @BrandingLokal di twitter

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun