Mohon tunggu...
Zkaerf
Zkaerf Mohon Tunggu... Freelancer - Writer

Jember, 10 Februari 1991 | Freelancer | Penikmat karya seni | Pencari kebenaran |Salah satu generasi cinta damai

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Senja Untuk Merindukanmu

15 September 2018   13:59 Diperbarui: 15 September 2018   14:04 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Senja di masa tua selalu mengingatkanku akan betapa singkatnya kehidupan ini. Melihat matahari perlahan tenggelam, langit jingga turut menambah harmoni keindahan. Sayup-sayup alunan musik suara radio terdengar di telinga. Senja behias melodi tembang kenangan, lagu-lagu lama yang masih saja diputar, semakin mengingatkan kenangan penuh cerita di masa remaja.

Alunan petikan gitar terdengar mengawali sebuah lagu, merdu. Lagu ini, lagu yang telah lama tidak kudengar, namun aku sangat mengenal setiap nada demi nada dari lagu ini. Lagu ciptaan D'masiv, salah satu band kawakan yang habis sudah masa eksistensinya di dunia musik saat ini. Band itu sempat terkenal pada sekitar tahun 2008-an dengan satu album perdana yang sangat sukses di pasaran. Lagu ini benar-benar mengingatkanku akan satu kenangan manis yang tak mungkin pernah aku lupakan. Kenangan akan dirinya, seseorang yang selalu menjadi inspirasiku. Di saat apapun itu.

Kisah itu berawal saat aku masih duduk di bangku SMA. Anita, gadis tegar dan penuh semangat dalam menjalani hari-harinya. Berparas cantik, dengan rambut hitam lurus dan panjang. Tubuhnya juga tinggi, sangat proporsional bagi wanita seumurannya. Awal aku mengenalnya, tak ada sedikitpun chemistry yang didapat, semua terasa hambar, karena pada saat itu aku telah memiliki seorang kekasih bernama Cacha. Anita hanya kujadikan kekasih simpanan. Namun, karena sebuah kesalahpahaman, aku telah melakukan suatu kesalahan yang membuatku benar-benar jatuh cinta pada Anita.

Awalnya Anita tidak tahu bahwa aku telah memiliki seorang kekasih. Baginya aku adalah seorang pria yang selama ini diimpikannya. Dia mencintaiku sepenuh hatinya. Sampai suatu ketika, aku mendapat informasi mengejutkan tentang Anita. Dalam informasi yang aku dapat, Anita adalah seorang wanita murahan, gampang ditiduri oleh semua pria. Hal itu membuatku semakin tidak ragu untuk menjadikan Anita sebagai kekasih simpanan.

Di hari saat aku meniduri Anita untuk yang pertama kali, kudapati dirinya masih dalam keadaan perawan, dirinya berdarah. Saat itu pula aku menyadari bahwa informasi yang aku terima tentang Anita semuanya salah.

Karena ketulusan cintanya padaku, Anita rela membiarkan kehormatannya terenggut. Hari itu adalah hari yang sangat kacau, karena di hari itu pula Cacha memergoki bahwa aku berselingkuh dengan Anita. Meski tak memergoki secara langsung. Di hari itu semua rahasia di antara aku dan Anita terungkap. Anita juga mengaku bahwa sebenarnya dia telah memiliki tunangan. Sungguh tak bisa dipercaya, aku telah merenggut kehormatan tunangan orang.

Anita bercerita tentang bagaimana tunangannya padaku, dia selalu bersikap keras pada Anita, bahkan kerap memukul Anita. Hal itu yang membuat Anita ingin lari dari jeratan tunangannya. Dia memohon padaku untuk tidak pergi meninggalkannya.

Aku tak bisa berbuat apa-apa lagi, semakin hari cintaku pada Anita semakin terasa menguat. Begitu pula dengan Anita. Sempat dia mengutarakan niatnya agar aku membawa lari dirinya. Tetapi aku tidak memenuhi keinginannya. Kita berdua masih sekolah, masih memiliki masa depan yang menanti. Pada akhirnya kita hanya bisa berhubungan secara sembunyi-sembunyi.

Suatu malam, saat itu sudah hampir tengah malam, Anita meneleponku, dia mengatakan bahwa dirinya sedang kabur dari rumah karena bertengkar dengan keluarganya. Dia memintaku untuk menjemputnya di jalan. Jarak rumahku dengan Anita sangat jauh, demi cintaku padanya, aku rela malam-malam keluar rumah untuk menjemputnya.

Sesampainya disana, aku melihat Anita berjalan sendiri, dia menangis menghampiriku. Anita memintaku untuk mengantarnya ke suatu tempat. Letaknya tak jauh dari tempat dimana aku menjemput Anita. Di sana, di rumah itu, telah menunggu seorang wanita setengah baya, wanita itu masih tampak cantik. Aku lihat Anita mencium tangan wanita tersebut, dia mengenalkanku pada wanita tersebut, ternyata dia adalah ibu Anita. Kemudian Anita menyuruhku masuk kedalam rumahnya. Di dalam telah menunggu seorang pria setengah baya yang sudah bisa aku tebak bahwa dia adalah ayah Anita. Tebakanku tidak salah, Anita berniat mengenalkanku pada kedua orang tuanya. Rasa takut dan khawatir menyelimuti hatiku, dapat kulihat ekspresi marah di mata kedua orang tua Anita. Bagaimana tidak, Anita yang masih berstatus tunangan orang dengan beraninya mengakuiku sebagai kekasihnya didepan kedua orang tuanya. Anita mengatakan bahwa dia memilih aku daripada tunangannya.

Kemarahan ayah Anita sudah tak dapat terbendung lagi, ayah Anita menyuruhku untuk segera pulang dan meninggalkan Anita untuk selama-lamanya. Mendengar perkataan ayahnya, Anita semakin menangis sejadi-jadinya. Dia menjerit padaku bahwa dia tidak ingin aku pergi meninggalkannya. Namun sekali lagi aku tidak bisa berbuat apa-apa. Di usiaku yang semuda itu, bagaimanapun juga aku tidak bisa menuruti permintaan Anita, meski hati ini juga menjerit bahwa tak ingin pergi meninggalkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun