Mohon tunggu...
Ani Berta
Ani Berta Mohon Tunggu... Konsultan - Blogger

Blogger, Communication Practitioner, Content Writer, Accounting, Jazz and coffee lover, And also a mother who crazy in love to read and write.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Koki-koki Cilik 2" Ajarkan Rasa Setia Kawan dan Konsisten Memilih Karya

29 Juni 2019   09:07 Diperbarui: 29 Juni 2019   09:09 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koki Koki Cilik 2 (Pic by : @MNC_Pictures)

Kehausan akan film anak yang benar-benar "anak-anak" terjawab dengan hadirnya Film Koki Koki Cilik 2 yang dibintangi Muhammad Adhiyat (Adit),  Farras Fatik (Bima), Marcello Mahesa (Kevin), Clarice Cutie (Niki), Christian Sugiono (Chef Evans), Ringgo Agus Rahman (Chef Grant), dan Kimberly Ryder ( Tante Adel) dengan garapan sutradara Viva Westi memberi warna baru film anak yang berselimut pesan moral serta hiburan yang membuat anak betah di kursi bioskop selama film berlangsung.

Di tayangan perdana, melihat keponakan tak biasanya bisa duduk manis menyaksikan film Koki Koki Cilik 2 ini hingga selesai. Padahal biasanya kalau diajak nonton bioskop suka gak betahan walau film nya untuk anak-anak.

Saya juga menyaksikan gemuruh tawa anak-anak saat melihat adegan kocak anak-anak di film. Sungguh film ini merupakan suguhan asli istimewa buat anak-anak.

Film Koki Koki Cilik 2 berisi kisah Chef Grant yang menjadi pemimpin Cooking Camp yang dicintai anak-anak buahnya. Salah satunya Adit, putera Chef Evans yang sangat hobi memasak dan bercita-cita ingin menjadi Chef ternama. Adit menuruni bakat ibu bapaknya. Namun bapaknya tak menginginkan Adit menjadi Chef, lain dengan almarhum ibunya yang sangat mendukungnya.

Penuh cerita di Cooking Camp, suka, duka, intrik pertemanan, menemukan potensi dan belajar mengelola ego di tengah banyaknya anak yang kompetitif membuat film ini sarat akan pelajaran berharga bagi yang menonton.

Terutama pada adegan di mana teman-teman Adit melakukan transfer energi pada Adit yang sedang bersedih karena teringat terus pada almarhum ibunya. Yang awalnya sering dibully teman-temannya karena Adit suka menyendiri dan berbicara pada kalung peninggalan ibunya, jadi berbalik pada simpati.

Namun cobaan persahabatan mulai terguncang kembali saat Cooking Camp ditutup dan Chef Grant merasakan down untuk mempertahankan Cooking Camp supaya berdiri kembali dan Chef Grant bersemangat kembali, anak-anak membuat sebuah pertaruhan dan perjuangan yang keras dilakukan bersama-sama dalam satu kompetisi memasak.

Saking cintanya dengan dunia memasak dan cinta pada Cooking Camp, anak-anak ini berani menghadapi lawan penantang yang tak bisa dianggap sepele, demi meraih kembali apa yang diperjuangkannya.

Setelah perjuangan keras tersebut, akankah Cooking Camp berdiri kembali? Siapakah lawan kompetisi memasak anak-anak binaan Chef Grant? Mengapa Chef Evans tak mengizinkan Adit menjadi Chef? Lalu bagaimanakah sikap Adit yang semangat menjadi chef terhadap kondisi ini? Pasti kelanjutannya seru dan pantang dilewatkan. Mumpung lagi liburan, ajak keluarga untuk nonton bareng Film Koki Koki Cilik 2 yang sudah tayang di bioskop -- bioskop terdekat.

Mengapa Koki Koki Cilik 2 layak tonton untuk segala usia? Karena film ini tak hanya berisi pesan moral untuk anak-anak. Para orang tua pun bisa memetik pesan dari berbagai adegan film. Seperti betapa pentingnya berkomunikasi yang tepat dan baik terhadap anak. Apalagi terhadap anak yang cenderung diam dan kurang mampu mengutarakan maksud serta keinginannya.

Pelajaran lainnya, soal mengatasi bullying dalam film ini banyak praktek solutif mengatasi bullying dengan banyak cara. Untuk detailnya, bisa ditonton di bioskop nanti.

Yang jelas, jangan sampai terlewatkan dan saat nonton anak-anak wajib dibawa untuk menyerap hiburan dan edukasinya. Film ini selain sarat pesan moral juga penuh komedi yang membuat penonton terbahak-bahak.

Koki Koki Cilik 2 bagaikan oase di saat film-film Indonesia dibanjiri film horror dan film berbau hedon yang kurang memberi manfaat secara edukasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun