Mohon tunggu...
Ani Berta
Ani Berta Mohon Tunggu... Konsultan - Blogger

Blogger, Communication Practitioner, Content Writer, Accounting, Jazz and coffee lover, And also a mother who crazy in love to read and write.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

MRT Jakarta Solusi Biar Tidak "Tua di Jalan"

29 Maret 2017   07:53 Diperbarui: 29 Maret 2017   16:00 842
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama Blogger, William Giovani, Anazkia, Indah Noing dan Ibu Rokhmah S

Mass Rapid Transit atau MRT, transportasi massal yang diidamkan sebagai solusi transportasi yang memberikan keleluasaan dan pelayanan yang nyaman dengan harga kompetitif untuk berbagai kalangan masyarakat Jakarta.

Saya sebagai penduduk pinggiran Jakarta yang lebih dekat ke Lebak Bulus Jakarta Selatan, setiap hari selalu kesulitan untuk datang tepat waktu ke tempat aktivitas. Walaupun saya dari rumah berangkat lebih pagi. Faktornya, karena macet, yang disebabkan banyaknya kendaraan pribadi dan sepeda motor. Tahu sendiri kan, kalau sekarang kredit motor itu bisa tanpa uang muka dengan cicilan kecil? Ini salah satu pemicunya.

Bagai simalakama buat saya, saat mau naik bus atau metromini pasti kena macet dan naik Commuterline kalau di pagi hari, desak-desakan sampai sesak napas. Jadi, kabar progress nya MRT benar-benar kabar baik yang mencerahkan buat saya. MRT bisa mengangkut penumpang dengan kapasitas banyak dan sampai dengan cepat.

MRT Jakarta, milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang didirikan 17 Juni 2008 dengan Koridor Selatan-Utara dan Timur-Barat. Dalam Fase 1, Koridor Selatan – Utara dengan jumlah 13 Stasiun (7 stasiun layang dan 6 Stasiun Bawah tanah)  yang rencananya beroperasi mulai Maret 2019.

Untuk negara-negara maju, MRT sudah menjadi moda transportasi lama. Indonesia termasuk ketinggalan. Bahkan wacana tentang kepemilikan MRT ini sudah sejak 1986 namun molor realisasinya baru di Tahun 2013. Dari pada tidak sama sekali, lebih baik terlambat. Iya kan? Adanya MRT juga menjawab permasalahan transportasi nyaman dan memenuhi kebutuhan masyarakat Jakarta.

Mejeng dulu sebelum masuk terowongan
Mejeng dulu sebelum masuk terowongan
Pengerjaan Terowongan bawah tanah Fase I
Pengerjaan Terowongan bawah tanah Fase I
Terowongan bawah tanah dalam tahap penyelesaian
Terowongan bawah tanah dalam tahap penyelesaian
Stasiun Bawah Tanah Setiabudi
Stasiun Bawah Tanah Setiabudi
Progress pengerjaan MRT mulai 10 Oktober 2013 Groundbreaking dan Tahun 2104 dilakukan konstruksi skala besar jalur bawah tanah dimulai dari Bundaran HI dan konstruksi skala besar jalur layang dimulai dari Jl Fatmawati. Tahun 2016 Tunel Boring Machine (TBM) / Bor Antareja berhasil menembus Stasiun Senayan dan Bor Mustikabumi I berhasil menembus Stasiun Setiabudi.

Sebagai informasi, rute Lebak Bulus – Bundaran HI dengan jarak 16 km dengan waktu tempuh lebih kurang 30 menit punya target 173.400 penumpang per hari. Jarak antar kereta (keberangkatan) lima menit sekali. Jadi tak perlu khawatir ketinggalan kereta atau harus maksa ditumpuk sampai seperti pindang. MRT akan menjadi moda transportasi yang nyaman dan lapang. Karena dengan rangkaian kereta yang cukup dan jarak antar kereta yang tidak lama, bisa memberi ketepatan waktu sampai tujuan dan sehat karena tidak berdesakan.

Pada 16 Maret 2017 lalu, saya sempat melihat-lihat ke terowongan bawah tanah MRT, terlihat progress untuk bawah tanah hampir 80% sudah berjalan. Ruangan-ruangan kantin dan rest area di bawah tanah sudah terlihat konstruksinya dan pijakan rel pun sedang dipasang. Terkagum-kagum saya melihatnya.

Kabar baiknya lagi, MRT Jakarta terintegrasi dengan LRT, Transjakarta, Commuterline menuju bandara, stasiun pusat transit berlokasi di Stasiun Dukuh Atas. Kalau sudah begini, sangat memudahkan dan tidak akan bingung lagi nyari rute mana yang tak tidak macet.

Bukan hanya memudahkan dan memenuhi kebutuhan transportasi yang nyaman, terjangkau dan terintegrasi tapi jalur pedestrian di sekitar jalur MRT pun tertata lebih luas dan rapi.

Fitur MRT Fase II Koridor Selatan – Utara. Bundaran HI – Ancol Timur dengan panjang jalur 13,5 km jalur bawah tanah dan layang dengan 12 stasiun termasuk 1 Depo akan dimulai 2017 untuk studi nya.

Sedangkan Timur – Barat. Cikarang – Balaraja dengan panjang jalur 87 km dengan 41 stasiun. Serta Fase I Ujung Menteng – Kembangan dengan panjang jalur 27 km dengan metode konstruksi bawah tanah dan layang, memiliki 22 stasiun termasuk 2 Depo. Target konstruksinya dilaksanakan pada 2020.

Lebih luas bukan? Bagi yang tinggal di penyangga ibukota sangat membantu tentunya dan menghemat bahan bakar bagi yang suka naik kendaraan pribadi. Selain memperoleh angkutan nyaman juga bisa membuat lebih produktif karena tidak capek di jalan atau waktunya tidak habis di jalan karena macet atau tidak kebagian angkutan karena penuh terus.

Sistem kenyamanan MRT Jakarta juga bertujuan mengalihkan kebiasaan dan mengubah pola pikir para pemilik kendaraan pribadi baik mobil atau motor supaya beralih ke MRT. Jika banyak yang beralih ke MRT, Jakarta akan menjadi lebih baik, karena tingkat kemacetan, polusi dan stress akibat macet akan berkurang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun