Mohon tunggu...
BANG IBOYY
BANG IBOYY Mohon Tunggu... Freelancer - Like What You Do and Do What You Like

Saya merupakan mahasiswa Ilmu Komunikasi yang bergerak di bidang Broadcast, dan gemar sekali bercengkrama dengan media (media sosial dan konvensional). Terutama berdiskusi dan sharing tentang media. Saya mengajar Radio dan public speaking :) keep contact: IG: @bangyobiii IG: @info_dkijkt HP: 0812-9393-0735 email: boysandysuryaw@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film

"Alangkah Lucunya Negeri Ini" (2010)

31 Januari 2020   17:05 Diperbarui: 31 Januari 2020   17:06 1066
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Ribut menggunakan kata adalah yang berlebihan sehingga dalam dialog tersebut ucapan Ribut tidak sesuai dengan konteks kalimat. Terkesan pemborosan kata "adalah" sehingga kata "adalah" yang seharusnya menjadi kata yang dipakai untuk menjelaskan menjadi sia-sia dalam penggunaannya.

b. Dialog

Muluk mengejar dan mencengkeram Komet dari belakang karena dia melihat Komet mencopet dan berkata dengan keras: "Diem lu, diem, atau gue bawa ke kantor polisi. Lu tau nggak gua udah dua tahun cari kerja, supaya dapet duit. Enak aja nyomot dompet orang. Nyinggung perasaan gua, tau. Orang susah payah cari kerja, diem-diem duitnya lu ambil. Lu kan bisa minta baik-baik!"

Karena paham dengan maksud perkataan Muluk, Komet menjawab dengan tegas. "Saya kan pencopet bang, bukan tukang minta-minta!"

Di situlah dunia kesepahaman tercipta antara Muluk yang sudah dua tahun sibuk mencari kerja namun belum dapat pekerjaan yang gerah melihat Komet yang seenaknya ngambil dompet orang dan hendak menghajar si Komet. Namun, mendengar ucapan Komet, Muluk melepaskan cengkeramannya dan membiarkan Komet pergi berlalu begitu saja.

c. Berbagi Pengalaman hidup (Sharing)

Di dalam film ini, Samsul dan Muluk berbagi pengalaman hidup saat menempuh pendidikan S1, terutama Samsul yang merupakan sarjana pendidikan. Samsul mengajak anak-anak komplotan pencopet itu memahami yang namanya pendidikan. Walaupun pada film ini, tidak semuanya mengerti pendidikan secara umumnya.

d. Wawancara

Ketika Senandung Nacita (Presenter Kuis) bertanya kepada penonton dirumah dan melakukan tanya jawab yang sifatnya seperti tanya jawab wawancara. Pertanyaan-pertanyaan yang dilemparkan atau ditanyakan langsung oleh Senandung Nacita dijawab langsung dan direspon oleh penonton.

e. Konseling

Pipit yang sedang melakukan pendekatan dengan ayahanda nya akibat keterlibatan dirinya akan menuntaskan misi yang dijalankan oleh si Muluk pada komplotan pencopet tersebut. Pipit mengatakan; "Abah, Pipit bener-bener mohon sama abah.. jangan salahkan bang Muluk.. ini semua juga atas dasar kemauan Pipit.. Pipit sudah besar bah.. Kalaupun Pipit berbuat dosa, Pipit jugakan bah yang menanggungnya, bukan abah lagi" .... Abah terdiam dan berlalu meninggalkan rumah menuju masjid.

  • Konflik Budaya dan Analisis Budaya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun