Mohon tunggu...
Boyke Soebhali
Boyke Soebhali Mohon Tunggu... -

urologist, penggemar komputer, pecinta musik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Facebook dan Twitter Sebagai 'Social Pressure'

5 September 2010   15:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:26 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Di indonesia ada beberapa pihak yang berusaha menonjolkan efek negatif facebook, situs jejaring sosial paling populer saat ini . Demikian pula Twitter, jejaring microblogging yang populer saat ini yang sering disebut membuat anak-anak sekolah “online melulu”. Mungkin banyak pula yang menyoroti aspek positif dari kedua situs tersebut. Tentu saja, segala hal memiliki sisi positif dan negatif.

Saat ini saya mencoba menyoroti sisi positif facebook dan twitter yang akhir-akhir ini saya rasakan. Kedua situs ini dapat menjadi suatu kekuatan 'social pressure' yang mengawasi 'kelakuan' petinggi-petinggi negara kita, entah eksekutif, legislatif atau yudikatif. Facebook saat ini memiliki 27 juta pengguna di indonesia (11 persen penduduk indonesia adalah pengguna facebook!!!) sumber di sini. Sedangkan twitter memiliki 5,6 juta pengguna di indonesia, terbesar di Asia (sumber di sini). Jumlah sebesar itu tentunya memiliki kekuatan untuk menggerakkan bangsa ini.

Yang mungkin masih teringat adalah saat heboh-hebohnya 'cicak dan buaya'. Ada yang masih ingat? Pasti rasanya sudah lamaaaaa sekali polemiknya terjadi . Tapi sebenarnya itu baru terjadi sekitar setahun yang lalu loh. Saat itu seorang perwira POLRI membuat analogi cicak dan buaya yang oleh banyak orang ditafsirkan sebagai suatu bentuk 'pelecehan' lembaga lain yang bertugas memeriksa korupsi. Dilanjutkan dengan ditangkapnya 2 petinggi KPK, komunitas jejaring sosial indonesia bergerak menjadi suatu gerakan moral yang menjadi salah satu faktor dibebaskannya kedua petinggi KPK tersebut. Saat itu lebih dari 1 juta pengguna facebook bergabung ke grup yang meminta pembebasan pak Bibit dan Candra.

Semenjak itu, banyak pihak yang mencoba menggerakkan 'massa' jejaring sosial untuk berbagai kepentingan. Untungnya, facebooker Indonesia tidak semudah itu diprovokasi. Masih banyak penguna facebook yang memiliki hati nurani dan tidak terpengaruh dengan isu-isu yang dipolitisir.

Saat ini, facebook dan twitter di indonesia mulai memiliki kekuatan untuk melakukan tekanan sosial terhadap pihak-pihak yang diberi kepercayaan untuk mengendalikan negara kita. Beruntung sekali banyak pejabat negara yang memiliki akun facebook dan twitter, (sedikit banyak diilhami keberhasilan Barrack Obama menggaet pemilih lewat jejaring sosial) sehingga bila ada yang melakukan hal-hal yang 'memalukan' akan segera dapat dikoreksi oleh sesama pengguna. Berita-berita seperti pembangunan gedung DPR yang memakan biaya sangat besar dengan cepat tersebar dan dibahas di mana-mana. Komentar-komentar anggota DPR yang tidak memiliki kepekaan sosial menjadi sasaran tembak para penguna facebook dan twitter. Bahkan anggota DPR yang ketinggalan pesawat pun langsung diketahui publik hampir seketika.

Hal-hal demikian saya perkirakan akan terus berkembang, dan menjadikan jejaring sosial sebagai sebagai medium kekuatan sosial baru yang dapat menjaga bangsa ini tetap berjalan di jalurnya. Maju terus Indonesiaku... salam kompasiana

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun