Mohon tunggu...
PURBOWO
PURBOWO Mohon Tunggu... Tutor - Sekilas

Cah/Arek Indonesia berKTP Jombang tapi kelayapan dolan nang Mojokerto-Suroboyo

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

IELTS: Intensifikasi Eksklusif Lahan Tani Surabaya sebagai Upaya Penerapan Strategi WT

15 Mei 2019   09:15 Diperbarui: 15 Mei 2019   09:26 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Kompleksitas permasalahan pertanian dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Permasalahan pertanian saat ini adalah menyempitnya lahan pertanian akibat pembangunan industri, beralihnya tenaga kerja muda ke sektor industri, panjangnya rantai pemasaran produk pertanian, mahalnya harga input dan rendahnya harga saat panen serta keterbatasan akses modal. 

Berdasarkan data Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Jawa Timur menyatakan bahwa terjadi alih fungsi lahan pertanian sebanyak 4400 hektar di Jawa Timur. 

BPS juga menambahkan bahwasanya jumlah usia muda angkatan kerja tahun 2018 sebanyak 21.300.423 jiwa. Keterbatasan petani dalam memasarkan produk pertanian juga menjadi peluang bagi tengkulak untuk membeli produk pertanian dengan harga sangat rendah dan menjualnya di pasar dengan harga yang mahal. 

Harga input seperti pupuk yang semakin tidak terjangkau menjadikan petani bingung dan resah sehingga memaksa mereka untuk mengakses modal tambahan ke lembaga keuangan non-bank.

Disisi lain permasalahan akibat ekspansi industri yaitu meningkatnya emisi gas, pencemaran lingkungan, peningkatan populasi penduduk. Peningkatan gas emisi berdasarkan Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup (DIKPLHD) Jawa timur tahun 2016 ke tahun 2017 di Jawa timur sebesar 15,25% yang berasal dari transportasi. 

Begitupun dengan industri kecil, industri sedang dan industri besar masing-masing menyumbang kenaikan emisi sebesar 0,07%, 5,36% dan 2,96%.  Pencemaran lingkungan menunjukan konsentrasi BOD sebesar 94,38%, Total Coli sebesar 97,2%, Coli tinja 88,79%, COD sebesar 10,28%, TSS sebesar 50,5%.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh Walikota Surabaya dalam menjaga dan melestarikan lingkungan hidup secara efektif dan efisien. Salah satunya yang baru-baru ini popular di media sosial yaitu penanaman pohon Tabebuta yang mirip sekali dengan pohon sakura di Jepang. 

Bu Risma berupaya untuk menciptakan kota Surabaya yang asri dan nyaman. Mendudung hal tersebut, Agriculture Paradise City hadir memberikan tambahan dampak positif bertani diperkotaan dengan keterbatasan lahan dan sumberdaya alam yang tersedia serta mengatasi permasalahan dampak industri.

Hal terindah dalam hidup ini adalah jika dapat menyatukan kedua permasalahan menjadi solusi unggul untuk menyongsong pertanian hebat di era industrialisasi 4.0. Jika kita mengenal SWOT maka startegi WT merupakan upaya bertahan untuk mengatasi kelemahan dengan menyelesaikan ancaman yang terletak pada kuadran ke IV. 

Kelemahan yang terjadi dari sektor pertanian yaitu tidak adanya lahan pertanian.  Sedangkang ancaman pembangunan industri non pertanian yaitu dampak pembuangan limbah yang menganggu keseimbangan ekosistem. 

Jika keelemahan dan ancaman dikombinasikan maka harusnya muncul penanganan yang inovatif, solusif dan inspiratif. Sehingga beberapa upaya alternatif yang ditawarkan Agriculture Paradise city yang menggabungkan dua konsep pertanian hijau hidroponik dengan memanfaatkan sampah botol mineral dan budidaya mina hias dengan memanfaatkan sungai yang tercemar di Surabaya dengan teknologi terkini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun