Mohon tunggu...
Nature Pilihan

Ini Solusi Mudah Kurangi Sampah Botol Plastik yang Hemat dan Wajib Diikuti

6 Desember 2018   01:32 Diperbarui: 6 Desember 2018   01:42 803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Baru-baru ini ditemukan paus yang mati karena menelan sampah plastik. Dikutip dari Kompas.com binatang langka ini mati karena di dalam perutnya ditemukan sampah plastik sebesar 5,9 kilogram di perairan Wakatobi. 

Kejadian ini sangat memprihatinkan dan mengancam ekosistem laut lainnya jika penduduk terus menerus terus menggunakan plastik dan membuang sampahnya di sembarang tempat, maka semakin lama bukan hanya ekosistem laut yang mati tetapi juga akan merusak dan mencemari lingkungan di sekitar tempat tersebut.

Sampah plastik merupakan jenis sampah yang sangat berbahaya bagi lingkungan maupun bagi makhluk hidup di dunia. Hal ini dikarenakan jenis sampah ini sangat susah untuk terurai, membutuhkan waktu ratusan hingga ribuan tahun agar sampah plastik dapat terurai dengan sendirinya. Sehingga masyarakat penting untuk mengetahui dan meningkatkan kesadaran masing-masing akan bahaya jangka panjang dari penggunaan bahan plastik.

Berdasarkan survey yang dikutip dari CNN Indonesia, menyebutkan bahwa riset terbaru Sustainable Waste Indonesia (SWI) mengungkapkan sebanyak 24% sampah di Indonesia masih tidak terkelola dan sampah yang paling banyak diproduksi setiap tahunnya yaitu sampah botol plastik yang jumlahnya terbilang cukup tinggi. 

Sedangkan menurut Word Atlas yang dikutip oleh Vemale.com, menyebutkan bahwa Indonesia menjadi negara ke-4 pengguna botol plastik terbanyak di dunia. Tercatat bahwa pengguna botol plastik di Indonesia mencapai 4,82 miliar. 

Hal ini merupakan masalah yang sangat besar dan memprihatinkan untuk negara Indonesia lantaran jumlah sampah botol plastik yang semakin tinggi setiap tahunnya.

Dengan adanya masalah sosial di atas maka Tim Botoru Project yang merupakan mahasiswa dari Universitas Bakrie prodi Ilmu Komunikasi menciptakan campaign "No More Plastic Bottle" yang bertujuan menyuarakan kepada masyarakat untuk berpindah dari penggunaan botol plastik sekali pakai ke tumbler yang dapat dipakai berulang-ulang. 

Dengan adanya campaign ini diharapkan dapat meningkat kesadaran masyarakat tentang bahaya dari penggunaan botol plastik, sehingga mereka mau untuk berpindah menggunakan tumbler yang dapat digunakan berulang-ulang.

Dengan beralih menggunakan tumbler, maka Anda berkontribusi menyelamatkan dunia. Hal ini dikarenakan penggunaan tumbler dapat mengurangi jumlah sampah di Indonesia, khususnya sampah botol plastik yang semakin tahun semakin meningkat. 

Selain itu, dengan menggunakan tumbler yang dapat dipakai berulang kali juga dapat menghemat pengeluaran karena Anda tidak perlu membeli minum ketika haus.

Jadi, mulai sekarang, ayo pakai tumbler Anda untuk mengurangi jumlah sampah di Indonesia agar tidak ada lagi ekosistem laut yang mati akibat sampah plastik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun