Mohon tunggu...
Botol Merah
Botol Merah Mohon Tunggu... Jurnalis - Botol berwarna merah untuk melihat keadilan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya sebuah botol yang selalu ada dimana-mana.

Selanjutnya

Tutup

Money

Era Mentan Amran: Kita Boleh Menepuk Dada

9 Agustus 2019   11:24 Diperbarui: 9 Agustus 2019   12:02 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salut & bangga. Ungkapan yang layak disematkan untuk Menteri Pertanian (Mentan) bersama institusi yang dipimpinnya. Era Menteri Amran: kita boleh menepuk dada.

Gara-gara era Menteri Amran menjabat, sektor pertanian memberi catatan 'manis' untuk dikenang sejarah. Punya andil besar bagi ekonomi negara.

Sebab ekspor produk pertanian meningkat pesat kurun waktu 4,5 tahun Menteri Amran memimpin Kementan. Plus; neraca perdagangan produk pertanian surplus. Itu yang membuat kita boleh menepuk dada bangga.

Jadi, tahun 2013 ekspor produk pertanian Indonesia itu berjumlah 33,5 juta ton. Ternyata 3 tahun selanjutnya melejit mencapai 36,1 juta ton dan 40,4 juta ton.

Tahun 2017, ekspor produk pertanian makin 'bengkak' sebesar 41,3 juta ton. Lagi-lagi terus naik di tahun 2018 jadi 42,5 juta ton. Tahun 2019, baru masuk di Triwulan II, ekspor pertanian telah sebanyak 19,5 juta ton. Dahsyat!

Kontribusinya untuk nilai neraca perdagangan produk pertanian pun bawa perubahan lebih bagus. Tahun 2013, nilai ekspor produk pertanian Indonesia pada 2013 mencapai sebesar Rp 320,9 triliun. Nah tahun 2018, melejit menjadi Rp 415,9 triliun.

Dari semua data hasil kerja ekspor pertanian itu ada beberapa hal yang dapat dicermati sebenarnya. Berkaitan dengan kondisi pertanian nasional di era Menteri Amran.

Pertama; amat jelas dengan fakta data melonjaknya ekspor, membuktikan bahwa sektor pertanian Indonesia masa Menteri Amran dikelola secara serius dan benar.

Dampaknya: produktivitas menjadi tinggi sehingga mampu unjuk gigi di pasar dunia melalui ekspor komoditas produk pertanian.

Kedua; Menteri Amran menaruh kepedulian tinggi kepada petani. Kebijakan Menteri Amran terasa pro-petani. Sehingga petani bergairah untuk menanam komoditas unggulan yang siap ekspor.

Ketiga; Menteri Amran membalikan semua tudingan bahwa Indonesia hanya bisa impor pangan. Kini: tuduhan itu dibungkam Menteri Amran bahwa Indonesia juga kuat sektor pertaniannya dengan mampu ekspor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun