Mohon tunggu...
Botol Merah
Botol Merah Mohon Tunggu... Jurnalis - Botol berwarna merah untuk melihat keadilan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya sebuah botol yang selalu ada dimana-mana.

Selanjutnya

Tutup

Money

Mahalnya Harga Cabai karena Stok di Pasar Kosong?

19 Juli 2019   15:54 Diperbarui: 19 Juli 2019   16:04 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Kementerian Pertanian (Kementan) era kepemimpinan Amran Sulaiman emang kelihatan banget keseriusan kerjanya.Susah buat kaum nyinyir kalau mau 'menyerang' Kementan demi tujuan yang nggak jelas.

Salah satu contohnya nih ya; soal stok dan harga cabai. Katanya harga berbagai jenis cabai di pasaran sampai melonjak dahsyat. Di luar kontrol batas harga cabai ditetapkan yaitu Rp 35.000/kg. Harga berbagai jenis cabai katanya udah menembus Rp 39.000-Rp 41.000/kg. Itu katanya gara-gara stok kosong di pasaran.

Masa iya sih? Kayaknya perlu benar-benar ditelisik supaya nggak jadi hoaks yang membodohi masyarakat. Nah, buktinya Kementan tetap menjaga pasokan produksi cabai kok. Coba aja cek, di daerah sentra penghasil cabai, seperti beberapa wilayah di Jawa Timur, ternyata lagi panen bro!

Mau tau? Produksi cabai merah udah mencapai 101 ribu ton. Sedangkan kebutuhannya 65 ribu ton. Terus cabai rawit produksinya sekarang 115 ribu ton, padahal kebutuhannya 77 ribu ton. Hebatnya: panen sampai saat ini masih terus berlangsung. Artinya stok berbagai jenis cabai bakal terus bertambah!

Dapat disimpulkan; bila produksi aneka cabai melimpah begitu, berarti Kementan kan udah menyiapkan program kerja yang sistematis terhadap kebutuhan serta ketersediaan cabai. Termasuk juga mengatur waktu masa panen cabai supaya stok terus aman di pasaran. Semua diatur Kementan kan.

Nggak berhenti di situ aja. Kementan juga visioner lho. Punya cara pandang ke depan buat menyiapkan stok panen tetap terus terkendali. Termasuk memikirkan stok pas Idul Adha 2019.

Kementan mulai menyiapkan beberapa daerah sentra penghasil cabai bisa panen sesuai mekanismenya. Di Magelang, Jawa Tengah, Cianjur dan Bandung, di Jawa Barat, Kediri serta Banyuwangi, Jawa Timur, disiapkan bakal panen cabai melimpah buat memenuhi kebutuhan Idul Adha 2019.

Sebutkan 1 contoh daerah aja ya, di Magelang periode Juli-Agustus 2019 disiapkan panen cabai merah di areal seluas 349 hektare. Terus Juli-Agustus 2019, di Magelang seluas 367 hektare bakal disiapkan panen cabai rawit.

Nah, salutnya lagi ke Kementan, nggak cuma memikirkan produksi cabai. Namun kesejahteraan hidup petani cabai juga dipikirkan. Kementan bakal memberikan fasilitas asuransi pertanian cabai.

Kayaknya upaya itu keren banget. Jadi petani tetap punya semangat menanam cabai sebab merasa negara melindungi hidup dan kerjanya. Negara juga merasa aman stok cabai terus stabil sebab petani masih bergairah menanam cabai.

Dari situ semua: apa masuk akal harga aneka cabai masih mahal gara-gara stoknya kurang? Kalau produksi cabai aman, bahkan udah disiapkan sampe ke depannya, tapi harga masih juga mahal, berarti ada yang "bermain nakal" di arena pasar niaga dan distribusinya.

Nggak jadi salah Kementan dong soal harga dan stok cabai. Sebab itu bukan sepenuhnya tanggung jawab Kementan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun