Mohon tunggu...
bonekpalsu
bonekpalsu Mohon Tunggu... profesional -

Bonek palsu yg bejo

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sholat Ied dengan Rasa Was-was di Amerika

18 Juli 2015   01:07 Diperbarui: 18 Juli 2015   01:33 2282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Iman remaja anak Indo-Amerika (Aceh -Amerika) "][/caption]

Biasanya pada setiap akhir Ramadhan selalu aku sambut dengan perasaan lega, karena selama sebulan penuh aku bisa memenuhi kewajibanku sebagai muslim, terlebih lagi untuk tahun ini (dan juga beberapa tahun kedepan) bertepatan berlangsung di musim panas yg cukup panas, dan jam siang hari yg panjang (18+ jam). Tapi sore hari sepulang macul kemarin, saat mata sudah sangat berat menahan kantuk, tiba tiba saja mata ku melotot melihat pop up berita dari CNN tentang peristiwa penembakan 4 marinir Amerika (tewas) di kantor perekrutan National Guard yg terletak di sebuah mall. Langsung saja perasaan lega tadi hilang dan ada rasa was-was setelah mengetahui pelaku penembakan (yg juga tewas) adalah seseorang yang diduga muslim dan berasal dari Timur Tengah yang sudah menjadi WN Amerika.

Benar saja, saat kita berbuka puasa bersama dan siap-siap untuk takbiran dimesjid lokal, panitia sholat Ied mengumumkan bahwa sholat kita di sebuah lapangan baseball esok hari akan dikawal oleh Polisi. Ini sesuai anjuran CAIR (Council on American-Islamic Relations). Cukup banyak yg kaget dengan kabar itu dan rata2 mengelus dada. Suasana gembira menyambut Idul Fitri menjadi sedkit terganggu.

Sebagai info tambahan, CAIR adalah sebuah organisasi kebebasan sipil dan advokasi Muslim yang bermarkas di Capitol Hill, Washington DC , dan punya kantor regional/cabang di seluruh State Amerika. Melalui media, lobi, dan pendidikan, CAIR berusaha menyajikan perspektif positif tentang Islam, dan tentang isu-isu yang penting bagi publik Amerika. CAIR juga bertujuan untuk memberdayakan dan mendorong keterlibatan sosial politik komunitas Muslim Amerika.

Karena aku akan pulang mudik ke Indonesia Sabtu malam ini, makanya aku tidak minta cuti (tambahan) di hari Jumat. Pagi2 jam 5.00am, aku sudah berangkat kekantor, agar nanti bisa minta ijin keluar sekitar 2 jam-an untuk sholat Ied di lapangan yg tidak terlalu jauh dari kantor. Lapangan yg dipakai adalah sebuah komplek olah raga dengan 3 lapangan bola, 2 lapangan baseball, dan play ground untuk anak-anak. Kita memakai salah satu lapangan baseball. Tahun lalu kita juga memakai lapangan yg sama dan harus membayar sewa lapangan, tapi untuk tahun ini pihak pengelola (City) ternyata tahu kalau kita memakai lapangan bukan untuk olah raga (game) tapi untuk keperluan khusus (sholat Ied), dan bisa gratis! Alhamdulillah.

Jam 8.30am sudah banyak jemaah berdatangan, dan benar sudah ada 2 mobil polisi stand by di pojokan dekat pintu masuk dan ditambah seorang police ber sepeda-motor mondar mandir beberapa kali. Aneh juga perasaan ini … sholat dikawal polisi, ada rasa aman sekaligus sedikit ada rasa was was. Apakah anda pernah merasakan hal yg demikian? Aku jadi mengerti perasaan saudara2 kita di Indonesia saat merayakan Natal di Gereja dengan pengawalan polisi atau penduduk sekitar ……. Aneh, mau ibadah koq ada perasaan tidak aman dan nyaman.

[caption caption="Mobil Polisi Stand by"]

[/caption]

Alhamdulillah Sholat dengan jumlah jamaah kira2 500an orang, bisa berlangsung lancar dan aman sampai kita semua bubar dan lapangan baseball kembali dalam kondisi seperti semula, bersih tidak ada sama sekali sampah dilapangan. Terima kasih pak Polisi (Amerika).

Seattle termasuk jarang terjadi kekerasan atas nama agama. Tahun 2006 pernah ada penyerangan Sinagog Yahudi, lagi2 oleh seseorang muslim (yg sedang stress) dan mengakibatkan 1 tewas dan 5 cedera. Pelaku penembakan dihukum seumur hidup + 120 tahun penjara! Kapan kita semua bisa beribadah dengan perasaan aman dan nyaman?

[caption caption="Suasana Sholat Ied"]

[/caption]

[caption caption="Bubaran Sholat Ied"]

[/caption]

Selamat Idul Fitri!

 

 

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun