Mohon tunggu...
Bonefasius Sambo
Bonefasius Sambo Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru yang gemar menulis

Penulis Jalanan ~Wartakan Kebaikan~

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mungkin Tuhan Lebih Menghendaki Jokowi sebagai Presiden

15 Mei 2019   07:07 Diperbarui: 15 Mei 2019   07:48 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Jokoway.com

Inilah narasi yang biasa dipakai atau digunakan oleh orang-orang beriman. Tuhan tidak akan mengubah nasib seseorang jika orang tersebut tidak mau mengubah nasibnya.Pada pagelaran Pilpres 2019 kemarin kedua capres-cawapres sama-sama berjuang. Namun beda nasib dan keberuntungan.

Suara rakyat - suara Tuhan. Presiden dan wakil presiden dipilih oleh rakyat. Ingat suara rakyat itu adalah suara Tuhan. Rakyat yang memiliki kedaulatan. Dengan narasi seperti ini maka dipilih atau tidaknya seorang calon presiden karena kehendak ilahi. Soal siapa yang dipilih rakyat fenomena itu bisa kita lihat sampai dengan detik ini.

Jika nama kita atau Capres dan Cawapres tertentu sudah dikehendaki oleh Tuhan apapun bentuk kecurangannya tak mampu mengubah takdir seseorang. Apapun bentuk kecurangan tak mampu menghalangi kehendak Tuhan. Langit dan bumi boleh musnah tapi perkataan atau sabda Tuhan tak pernah musnah atau berubah.

Dan hari ini kita bisa lihat siapa yang dikehendaki oleh Tuhan? Kita bisa lihat tanda-tanda itu :

Sebelum masa Pilpres atau jauh hari sebelum Pilpres 2019 hasil survei Joko Widodo selalu unggul dari pesaing-pesaingnya.  Pasca pemungutan suara semua lembaga survei memenangkan Jokowi - Ma'ruf Amin yang keluar sebagai pemenang dengan angka yang cukup signifikan. Soal Quick Count memang masih banyak pihak yang tidak memercayainya.

Berdasarkan situng atau real count - nya KPU sudah 80 persen lebih data yang masuk dan keunggulan Jokowi-Ma'ruf di atas 56 persen.  Dan jika kita telusuri lagi melalui pemberitaan media online yang kredibel yang merekap hasil pleno di tingkat provinsi, daerah tingkat I yang dinyatakan unggul berdasarkan hasil quick  (LSI Denny JA) juga dinyatakan unggul atau kalah berdasarkan hitung manual KPUD di daerah tersebut.

Itulah tanda-tanda apa yang dikehendaki oleh sang khalik.

Lantas kamu teriak curang? Berbicara saksi semua ada saksi. Ada Bawaslu,  ada aparat Polisi,  ada Hansip,  ada pengawas internasional, dll. Pokoknya banyak yang memantau termasuk rakyat yang memilih itu sendiri. Bebas kita merekam hasil Pemilu kemarin. Jangan hanya teriak curang-curang. Tapi anehnya sudah mendeklarasikan diri sebagai pemenang berkali-kali bahkan cenderung inkonstitusional karena melampaui kewenangan KPU.

Tapi ingat yang bilang curang tapi tidak mampu membuktikan secara terstruktur, sistematis dan masif maka rakyat akan marah dan membencimu. Bahkan seseorang itu akan terus gagal selamanya. Padahal rakyat menghendaki pribadi yang berjiwa besar dan menghadirkan keteduhan. Bukan yang memprovokasi.

Salam Damai

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun