Mohon tunggu...
Bonefasius Sambo
Bonefasius Sambo Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru yang gemar menulis

Penulis Jalanan ~Wartakan Kebaikan~

Selanjutnya

Tutup

Politik

"Deklarasi Semu"

18 April 2019   20:33 Diperbarui: 18 April 2019   20:36 1464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sandiaga Salahuddin Uno Sumber : detik.com

Selama KPU belum mengumumkan hasil resmi saya pikir siapa saja boleh mengumumkan  (mendeklarasikan) diri atau pihaknya sebagai pemenang Pilpres 2019. Itu wajar-wajar saja selama pihak itu tidak menggangu kenyamanan publik atau melakukan huru-hara.Deklarasi semu bukan mau membantah pernyataan sikap yang dilakukan pihak 02 pasca pemungutan suara tapi saya mau mengomentari ekspresi Pak Sandiaga Salahuddin Uno  (Sandi). Kehadiran Pak Sandi dalam klaim mereka (Capres-cawapres 02) sebagai pemenang Pilpres 2019 saat itu seperti raga tanpa spirit dalam bahasa kerennya tanpa ekspresi. Lalu, mengapa itu terjadi?

Menurut saya lagi, Pak Sandi itu orang pintar, orang yang bersahabat dengan ilmu pengetahuan. Bagaimana mana mungkin beliau mau menyangkal rasionalitas ilmu pengetahuan seperti quick count (hitung cepat) yang dilakukan oleh beberapa lembaga survei yang memiliki rekam jejak terpercaya atau memiliki kredibilitas mumpuni. Siapa mau bantah hasil quick count LSI Denny JA, Litbang Kompas, Pol-Tracking, SMRC atau hitung cepat yang dilakukan CSIS?

Denny JA mengungkapkan soal survei ok lah kalau hasilnya meleset kalau Quick Count  (QC) sudah jelas datanya ada dan pasti. Apalagi jika beberapa lembaga survei memiliki hasil QC yang hampir sama.

Mungkin saja kehadiran beliau kali ini di depan publik sebagai bentuk rasa hormat beliau kepada Pak Prabowo dan mau menghindari polemik walaupun saat bersamaan Pak Sandi sedang sakit. Soal kehadiran, kita bisa amati sendiri beliau tanpa ekspresi kemenangan. Kehadiran beliau ibarat raga tanpa jiwa. Mungkin saja beliau mau katakan, ya sudahlah,  tunggu saja keputusan KPU. Jangan melampaui batas.

Pak Sandi adalah aset bangsa. Seandainya beliau gagal kali ini bisa jadi pada tahun 2024 nanti beliau adalah Capres atau cawapres yang potensial.

Jadi, jika mau menjadi presiden masa depan Indonesia mestinya mereka menunjukkan sikap kenegarawanan, profesional, simpatik dan rendah hati. Bisa saja yang hari ini berada di pihak Pak Jokowi kedepan berada di barisan Bang Sandi. Namanya juga politik.

Salam Damai

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun