Mohon tunggu...
Bonar Hamari
Bonar Hamari Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Semen Rembang adalah "Pupuk" Kebaikan

13 Juni 2018   07:43 Diperbarui: 13 Juni 2018   08:33 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak ada "hama" berbentuk industri semen milik negara (BUMN) di Pegunungan Kendeng. Entahlah kalau sektor sejenis lainnya yang dikelola secara privat.

Mungkin "hama" jenis lain adalah penyebar isu dan pengganggu industri semen BUMN tanpa data valid dan sumber kebenaran informasi yang jelas serta berimbang.

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk yang berada di Rembang, Jawa Tengah, dan dikenal Semen Rembang, bukan mengeruk dan mengeksploitasi Pegunungan Kendeng. Secara geologis dan geografis: Rembang tidak termasuk lingkaran Kendeng. Rembang bukan Kendeng.

Itulah penjelasan publikasi Van Bemmelen tahun 1949. Berdasarkan morfologi tektonik (litologi dan pola struktur) maka zona Rembang ada sendiri secara fisiografis. Lintasan Pegunungan Kendeng barat-timur-utara juga tak mencata Rembang masuk teritorialnya.

Kenapa harus disamaratakan Semen Rembang ikut merusak Kendeng? Itu sama saja argumentasi kosong.

Semen Rembang juga menambang bahan baku kapur untuk produksi semen di pegunungan yang tandus. Sama sekali tidak ada lahan pertanian di situ. Jauh dari areal hijau. Kering.

Bahkan: sudah puluhan tahun --sebelum Semen Rembang hadir-- sudah ada perusahaan tambang milik perorangan menggali di bukit tandus Rembang. Entah legal atau tidak.

Lainnya; Kementerian ESDM telah menegaskan dalam suratnya pertama kali ke Kementerian LHK (Nomor 2537/42/MEM.S/2017) bahwa Semen Rembang bukan menambang di areal yang merusak sumber mata air. Hal itu berdasakan penelitian Badan Geologi pada 15-24 Februari 2017 dan 8-9 Maret 2017.

Semakin diperkuat bahwa Rembang bukanlah kawasan bentang alam karst (KBAK) yang dilindungi seperti di Pati, Grobogan dan Blora.

Namun "hama" tak berhenti menggerogoti. Enggan bersentuhan dengan kebenaran yang bagaikan pestisida mampu "membunuhnya". Teknologi ramah lingkungan yang diberikan Semen Rembang untuk menjamin keberlanjutan alam juga diacuhkan.

Sekali lagi: Semen Rembang bukan "hama". Semen Rembang merupakan "pupuk". Meningkatkan kesejahteraan warga sekitar pabrik berada. Banyak warga desa bisa bekerja, berdagang dan menerima jasa katering nasi serta lauk pauk untuk kebutuhan acara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun