Mohon tunggu...
Bona Ventura Ventura
Bona Ventura Ventura Mohon Tunggu... Kontributor buku antologi: Presiden Jokowi: Harapan Baru Indonesia, Elex Media, 2014 - 3 Tahun Pencapaian Jokowi, Bening Pustaka, 2017 | Mengampu mapel Bahasa Indonesia, Menulis Kreatif, dan media digital

#Dear TwitterBook, #LoveJourneyBook @leutikaprio

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Berburu Narasumber - Pembelajaran Seru Menulis Berita

8 Juni 2025   11:09 Diperbarui: 8 Juni 2025   11:09 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berburu Narasumber/Gemini AI

Sebagai homo notitia atau makhluk informasi, manusia dibanjiri beragam informasi setiap hari. Bangun tidur, saat beraktivitas, bahkan saat hendak istirahat di pengujung hari informasi tak kunjung henti mewarnai kehidupan manusia.

Dalam era teknologi informasi yang berkembang pesat kemampuan menulis informasi tak dimonopoli oleh jurnalis dari media/ kantor berita. Era jurnalisme warga yang semakin bertumbuh pesat mengondisikan siapa saja dapat menjadi produsen informasi untuk disebarluaskan.

Kemampuan mengolah informasi menjadi berita yang akurat dan faktual menjadi salah satu keterampilan penting yang perlu dimiliki oleh siswa. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa Indonesia tidak hanya cukup disampaikan secara teoritis di dalam kelas, tetapi juga harus dikemas secara aplikatif agar siswa mampu memahami dan menguasai kompetensi menulis berita dengan lebih baik. Salah satu metode yang efektif untuk mencapai tujuan tersebut adalah melalui liputan langsung ke narasumber.

Berburu Narasumber

Sekitar pertengahan Januari 2025 kelas VII mengadakan kegiatan pembelajaran teks berita. Penulis memberikan kesempatan kepada siswa dengan terjun langsung berburu narasumber. Siswa diminta untuk melakukan liputan langsung ke narasumber (penjual) yang berada di kantin lantai 5  dan area lantai dasar sekolah.

Dalam liputan langsung siswa diwajibkan melakukan wawancara untuk menggali informasi secara mendalam dari narasumber. Informasi yang diperoleh dari hasil wawancara ini kemudian diolah menjadi berita langsung. Sebelum melakukan wawancara siswa membuat daftar pertanyaan untuk narasumber yang menjadi target.

Daftar pertanyaan tersebut diverifikasi oleh penulis agar tak terlontar pertanyaan-pertanyaan sensitif seperti berapa laba per hari, apa rahasia bumbu suatu menu, dan berapa modal untuk menyiapkan suatu menu.

Pembelajaran ini diikuti dengan antusiasme tinggi oleh para siswa. Mereka merasa tertantang untuk keluar dari zona nyaman dan berinteraksi langsung dengan beragam narasumber. Pengalaman ini tidak hanya melatih keterampilan menulis, tetapi juga mengasah kemampuan berkomunikasi, mendengarkan aktif, serta berpikir kritis dalam mengevaluasi informasi yang diperoleh.

Mengapa pembelajaran bahasa yang aplikatif (berburu narasumber) penting? Pertama, metode ini membantu siswa memahami proses penulisan berita secara utuh. Mereka tidak hanya belajar tentang teori struktur berita, seperti kepala berita (lead), tubuh, dan ekor, tetapi juga mengalami langsung bagaimana data dikumpulkan di lapangan, menyusun daftar pertanyaan, dan memilih target narasumber.

Dengan terjun langsung siswa mengetahui betapa proses untuk menulis satu berita melalui beragam fase. Belajar menyusun pertanyaan yang relevan, mengelola informasi yang beragam dari narasumber, memilih narasumber yang tepat, dan menyaring fakta yang benar-benar penting usai wawancara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun