Kebiasaan Baru pada Masa Pandemi
Menggiatkan partisipasi siswa untuk rajin membaca pada masa pandemi perlu siasat jitu. Pemelajaran daring perlu memberikan kesempatan pada mereka untuk memilih bacaan digital. Penulis mendapatkan beragam kesaksian beberapa dari mereka bahwa membaca menjadi kebiasaan baru pada masa pandemi.
Berikut salah satu kesaksian siswi, "Saya juga menemukan hobi baru saat pandemi, yakni membaca webnovel. Biasanya saya memboroskan setengah hari membaca webnovel di suatu situs atau aplikasi . Tak hanya itu, saya juga tiba-tiba suka membaca manga dan manhwa daring. Ada banyak manga dan manhwa yang saya sudah baca seperti Demon Slayer dan Neon Genesis Evangelion."
Ada pula kesaksian mengharukan dari seorang siswa tentang kebiasaan barunya pada masa pandemi. Siswa tersebut mengungkapkan, "Hobi main game saya telah saya kurangi banyak, setelah pandemi melanda. Saya telah menemukan hobi selain bermain game. Saya telah meluangkan waktu untuk membaca buku. Jika saya kehabisan buku untuk dibaca, maka saya bisa mencarinya di toko buku daring."
Kesaksian dari seorang siswi dan siswa penulis dapatkan langsung dari mereka. Penulis memberikan tugas laporan kebiasaan hidup baru (LKHB) pada masa pandemi. Cukup banyak dalam isi laporan mereka yang mengungkapkan kebiasaan baru: membaca. Mereka semakin tekun membaca terutama melalui bacaan digital. Â
Penutup
Pandemi masih berlangsung, namun perilaku baik yang dapat menyehatkan mental dan fisik perlu terus disebarkan. Membaca adalah salah satu perilaku baik yang perlu terus digaungkan. Durasi manusia berada di rumah selama masa pandemi semakin meningkat secara kuantitas. Oleh karena itu, penulis terus menyebarkanÂ
Penulis sering menggaungkan ungkapan, "Kalian di masa depan ditentukan oleh buku-buku bacaan kalian hari ini." Jika sekarang mereka belum tekun membaca, maka penulis mengeluarkan ungkapan jitu berikut, "Hanya perlu satu buku untuk kalian jatuh cinta dengan membaca, maka lekas temukan!"
Dua ungkapan tersebut penulis ulang dalam setiap pemelajaran. Penulis juga mempratikkan dalam mengajar, Konsep Lingkaran Emas (Sinek, 2019). Konsep ini membantu penulis untuk mengerti, mengapa siswa melakukan apa yang mereka lakukan?
Untuk siswa/i yang mulai menjadikan membaca sebagai kebiasaan baru pada masa pandemi dapat disimpulkan bahwa tindakan itu berawal dari dalam ke luar dalam bentuk tindakan kebiasaan baru. Mereka tersentuh oleh contoh-contoh inspirator yang sudah memiliki habitus membaca.
Dua tokoh bangsa yang sering penulis sampaikan dalam pemelajaran, yakni para pendiri bangsa Indonesia seperti Soekarno dan Hatta. Mereka terkenal gemar membaca. Koleksi buku-bukunya berjumlah ribuan. Bung Hatta pernah berujar, "Silakan penjarakanku di mana saja, tapi jangan pernah jauhkanku dari buku."