Mohon tunggu...
Bonaventura P S
Bonaventura P S Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Ketika percaya dan terus berjuang, maka tidak ada jalan yang tak bisa dilewati

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Novel Kembali, Pelaku Tak Kunjung Terungkap

22 Februari 2018   23:41 Diperbarui: 23 Februari 2018   00:01 9201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : kompas.com

Korupsi memang menjadi sorotan publik saat ini. Bukan berkurang, namun justru semakin merajalela. Pencuri masa kini menyebar luas dengan modus yang beraneka ragam. KPK nampaknya bekerja siang malam membayangi para pejabat yang terindikasi korupsi. Sudah begitu, ancaman dan teror melanda lembaga ini dan para pekerjanya (pimpinan, penyidik, dll). Terbukti dengan adanya penyiraman air keras pada salah satu penyidik senior KPK, Novel Baswedan. 

Para pegiat antikorupsi juga masyarakat geram akan kejadian yang menimpa Novel 10 bulan yang lalu. Apakah itu hanya kriminal biasa yang menimpa Novel seorang ataukah justru teror dan penyerangan yang ditujukan pada Novel dan institusi KPK? 

Hari ini (kamis, 22 Februari 2018), Novel, penyidik senior KPK telah pulang ke Indonesia untuk pertama kalinya setelah tragedi penyerangan terhadap dirinya. Semangat baru para pegiat antikorupsi dan seluruh pegawai KPK ditunjukkan saat Novel tiba di kantor KPK siang tadi. Tentu masyarakat juga menyambut gembira atas pulangnya Novel, meskipun nantinya harus menjalani beberapa pengobatan termasuk operasi lagi. Harapan dan semangat baru ini menjadi modal kembali dalam pemberantasan korupsi di Indonesia. "LAWAN! LAWAN! LAWAN!" Begitu sorakan para pegiat antikorupsi dan pegawai KPK siang tadi. 

10 bulan sudah tragedi itu mengancam Novel dan institusi KPK. Ironisnya sampai saat Novel kembali, pelaku dan otak penyerangan tak kunjung ditemukan. Masyarakat menunggu pengungkapan dibalik penyerangan ini. Dukungan pada POLRI dalam pengungkapan kasus ini juga terus bergulir. Namun, penantian masyarakat pada POLRI juga terus membayangi. Pasalnya, POLRI belum berhasil menemukan dan mengungkap pelaku. Sesulit inikah mengungkap pelaku? Menjadi pertanyaan besar masyarakat selama ini.

Masyarakat dan para pegiat antikorupsi terus menuntut POLRI untuk segera menemukan pelaku dan mengungkap siapa dalang dibalik penyerangan ini. Desakan terus mengalir juga terhadap pemerintah dalam hal ini Presiden untuk membentuk Tim Pencari Fakta yang independen untuk mengungkap penyerangan ini. Namun, tampaknya Presiden masih menyerahkan kepada kepolisian untuk mengungkap. Dengan ini, sudah seharusnya kepolisian lebih gencar mencari pelaku dan mengungkap, agar institusi POLRI tidak kehilangan kepercayaan publik kembali. Penyerangan, ancaman, dan teror tidak dapat dibiarkan begitu saja terlebih untuk melemahkan KPK.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun