Mohon tunggu...
Masbom
Masbom Mohon Tunggu... Buruh - Suka cerita horor

Menulis tidaklah mudah tetapi bisa dimulai dengan bahasa yang sederhana

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Corona, Masih Ada Harapan

7 April 2020   19:37 Diperbarui: 7 April 2020   19:33 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sekedar ilustrasi. Dokpri


Dia tak seindah namanya
Sesuatu yang baru dan tidak dikenali
Tujuannya hanya satu
Memperbanyak materi genetiknya

Ketika tubuh sudah sangat rapuh
Corona mencari tempat lagi
Terus dan terus menurut logikanya
Hingga tidak ada lagi yang akan disinggahinya

Dia datang memporak-porandakan ritual yang begitu kuat dipegang
Salaman dihindari, berkumpul dikurangi
Rumah Tuhan pun terasa sepi
Sekarang mau ke mana lagi?

Ketika kesempatan berlalu begitu saja
Dan nikmat sehat dicabut
Hanya kepada Tuhan jalan untuk kembali
Tapi bukan jalan kematian

Jalan itu ada pada suatu sikap
Ketika kita berada di tengah keterisolasian
Karena Tuhan tidak selalu ada dalam keramaian dan ritual
Ketika kita harus memutus replika materi genetiknya

Corona bukan sembarang tentara yang membunuh
Kecuali yang sudah dituliskan
Bukankah masih ada yang tersisa di bumi ini
Saat ada jarak di antara sesamamu?

Berdiamlah di rumah untuk mengambil hikmah
Jangan kamu jatuhkan dirimu dalam kebinasaan dengan tanganmu sendiri
Berbuat baiklah pada sesama
Ambil seperlunya dan berikan pada mereka yang lebih membutuhkan

Tuhan pasti telah memperhitungkan
Bahwa masih ada yang boleh tersisa
Untuk bekal kehidupan
Anak cucu kita kelak

Solo.07.04.20

Masbom

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun