Mohon tunggu...
Masbom
Masbom Mohon Tunggu... Buruh - Suka cerita horor

Menulis tidaklah mudah tetapi bisa dimulai dengan bahasa yang sederhana

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Curahan Hati Sang Matahari

13 April 2019   08:41 Diperbarui: 13 April 2019   09:03 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam mimpiku kau bersama Dewi menikmati dinginnya malam.

Anganmu menari dan jiwamu berkelana bersama pantulan cahaya di wajahnya.

Kenapa tidak kau lakukan itu bersamaku juga?

Aku masih memandang Sang.

Ingin rasanya kupegang lembut lidah cahaya api Sang.

Kutahan dan kutanam di palung hatiku yang paling dalam.

Agar Sang ikut merasa saat aku menari dan berkelana bersama Dewi.

Aku sudah tidak bisa memandang Sang lagi.

Berkata Sang sesaat sebelum menghilang di bawah cakrawala kota,

Aku cemburu pada Dewi.

Dia yang begitu rapuh dapat membawamu dalam perjalanan mimpiku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun