Mohon tunggu...
Masbom
Masbom Mohon Tunggu... Buruh - Suka cerita horor

Menulis tidaklah mudah tetapi bisa dimulai dengan bahasa yang sederhana

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Seperti Tanah yang sedang Melepas Rindunya

4 Desember 2018   23:15 Diperbarui: 4 Desember 2018   23:18 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : pixabay.com

Sore ini tanah tersenyum manja
Hujan cukup deras membelainya mesra.
Pada sebidang tanah di pekarangan.
Juga pada pot-pot bunga yang tertata rapi di depan rumah.

Titik-titik airnya menghunjam dalam.
Meresap melalui kapiler-kapilernya.
Dan menjamah semakin dalam.
Melukiskan guratan-guratan cinta abadinya.

Cintaku padamu ...
Apakah seperti Romeo dan Juliet?
Gelora cinta nafsu yang terkubur.
Dan hilang bersama ego

Cintaku padamu ...
Apakah seperti Rama dan Shinta?
Cinta berselimut keangkuhan
Dan pengorbanan yang tiada arti lagi.

Cinta dan rindunya tanah dalam diam.
Meskipun hujan hilang entah ke mana.
Meskipun kilat dan angin memporak-porandakan.
Tanah merantai waktu dengan kesetian cinta abadinya.

Haruskan aku menunggu percumbuan hujan pada tanah?
Aku cemburu pada kesetiannya.
Akan kuganggu hujan dengan payungku.
Akan kuinjak-injak tanah dengan sepasang sandalku.

Seandainya kamu ada di sisiku ...
Irama rintik hujan pun terdengar syahdu.
Aku rela hawa dingin menyelimuti.
Dan bau tanah basah membangkitkan diriku.

Aku tidak hanya diam menatapmu dalam.
Pelukmu erat membakar jiwaku.
Peluh mengembun diantara desah nafas
Kita akan seperti tanah yang sedang melepas rindunya ....

Solo.04.12.2018

~bomowica~

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun