Mohon tunggu...
BOLANG
BOLANG Mohon Tunggu... Penulis - Blogger

Komunitas ini merupakan wadah bagi para penulis Kompasiana asal Malang Raya dan sekitarnya. Bolang pernah meraih award sebagai Best Kompasiana Community di ajang ICD (Indonesia Community Day) Tahun 2017. Bolang itu suka "dolan tapi ora dolanan", seperti mengunjungi tempat-tempat wisata, sekolah, panti asuhan, sawah, dan UKM. Tak hanya jalan-jalan, Bolang itu juga berbagi dengan orang-orang kecil. Konten positif hasil perjalanan itu selanjutnya dishare di Kompasiana lewat beragam bentuk tulisan (artikel, opini, reportase, atau Fiksi). Group Facebook : BOLANG

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

[Bolang] Saatnya Ngopi Gratis di 41 Kedai "Malang Sejuta Kopi"

7 April 2018   21:24 Diperbarui: 7 April 2018   23:36 2329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sang barista saat membuat Kopi Sangrai Tradisional di kedai National Coffee (01/04/2018)|Dokumentasi Bolang

Hari itu (Minggu, 01/04/2018), gerakan "Malang Sejuta Kopi" untuk kedua kalinya digelar. "Malang Sejuta Kopi" adalah gerakan bersama masyarakat kopi dari hulu ke hilir, terdiri atas anggota petani kopi, pendamping petani, pemroses kopi, roastery, pemilik kedai, barista, peneliti/pemerhati kopi dan unsur lainnya. Melalui gerakan ini, berharap Malang menjadi destinasi wisata ngopi di masa depan.

Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah menggelar KOPI GRATIS. Pada tahun ini, lebih dari 40 kedai kopi terpilih menyediakan "kopi gratis" selama sebulan, sejak tanggal 1-30 April 2018. Tiap kedai, menyediakan kopi gratis 20 cup/hari. Selain menikmati kopi, pengunjung berkesempatan memperoleh edukasi kopi sehat yang diangkat dari kopi Malang Raya.

Penampakan Kopi Sangrai Tradisional ini telah dinikmati oleh para Kompasianer saat persiapan Launching di Kedai National Coffee|Dokumentasi Bolang
Penampakan Kopi Sangrai Tradisional ini telah dinikmati oleh para Kompasianer saat persiapan Launching di Kedai National Coffee|Dokumentasi Bolang
Mengapa Menggratiskan Kopi?

Dalam kesempatan itu, ketua komunitas "Malang Sejuta Kopi", Sam Idub (bahasa walikan khas Malangan yang berarti Mas Budi), menjelaskan bahwa dengan memberikan GRATIS NGOPI berharap masyarakat yang sebelumnya enggan masuk kedai, akan lebih mengenal kedai kopi kita. Pun ada kesempatan memberikan edukasi konsumsi kopi sehat kepada masyarakat.

Mengkonsumsi kopi yang baik itu tanpa gula, karena kopi itu sendiri sudah mengandung gula yang mudah dicerna. Rasakan kopi hingga ke seluruh saraf lidah. Temukan rasa khasnya hingga ke "laring-laring" tenggorakan. Minum 2-3 cangkir kopi sehari baik untuk kesehatan. Saat minum sebaiknya pada pagi - sore hari. Kopinya berasal dari kopi murni, bukan kopi instan. Cara seduh terukur. Demikian, penjelasan owner National Coffee yang juga pengurus Malang Sejuta Kopi itu memberikan penjelasan.

Para Kompasianer saat menyaksikan demo pembuatan kopi jelang Launching Gerakan Malang Sejuta Kopi (01/04/2018)|Dokumentasi Bolang
Para Kompasianer saat menyaksikan demo pembuatan kopi jelang Launching Gerakan Malang Sejuta Kopi (01/04/2018)|Dokumentasi Bolang
Tak hanya itu, dengan menggratiskan kopi berarti komunitas turut menyiapkan kedai kita menghadapi tantangan persaingan global. Ke depan, gerakan ini ingin "Menjadikan Malang Sebagai Destinasi Wisata Ngopi", tambah Sam Idub, panggilan akrab Laksono Budiarto, yang tak lain adalah ketua Komunitas Malang Sejuta Kopi.

Berikut daftar kedai yang berpartisipasi di ajang NGOPI GRATIS bersama Malang Sejuta Kopi.

Daftar kedai penyedia kopi gratis selama satu bulan di ajang Malang Sejuta Kopi|Sumber Foto: Sam Idub, Ketua Komunitas MSK
Daftar kedai penyedia kopi gratis selama satu bulan di ajang Malang Sejuta Kopi|Sumber Foto: Sam Idub, Ketua Komunitas MSK
Visi di Balik Gerakan Malang Sejuta Kopi

Ada apa di balik gerakan ini? Pada awalnya, hanya segelintir orang yang merespon gerakan Malang Sejuta kopi, aku Sam Idub kepada para blogger saat persiapan launching "Gerakan Sejuta Kopi" di Kedai "National Coffee", Jl. Raya Candi No. 193 C Kota Malang (Minggu, 01/04/2018).

Dalam kesempatan itu, Sam Idub menjelaskan visi-misi gerakannya. Visi "Malang Sejuta Kopi" adalah: (1) Mampu menjadi motor penggerak tercapainya kesinambungan hulu-hilir kopi Malang Raya, dan (2) Menjadikan Malang Raya sebagai DESTINASI WISATA NGOPI terbaik di dunia.

Laksono Budiarto (akrab dipanggil Sam Idub atau Mas Budi), Ketua Komunitas Malang Sejuta Kopi (MSK) saat memberi penjelasan di depan para Blogger (01/04/2018)|Dokumentasi MasYunus
Laksono Budiarto (akrab dipanggil Sam Idub atau Mas Budi), Ketua Komunitas Malang Sejuta Kopi (MSK) saat memberi penjelasan di depan para Blogger (01/04/2018)|Dokumentasi MasYunus
Sam Bejo, owner National Coffee, salah satu pengurus MSK|Dokumentasi Mas Yunus
Sam Bejo, owner National Coffee, salah satu pengurus MSK|Dokumentasi Mas Yunus
Untuk mencapai visinya, komunitas mengemban dua misi utama, yaitu: melaksanakan edukasi konsumsi kopi yang sehat kepada masyarakat luas, dan membantu terciptanya destinasi wisata kopi di Malang Raya dengan berbagai kegiatan.

Event Malang Sejuta Kopi tak hanya menyediakan kopi gratis, tetapi juga menampilkan kreasi FESTIVAL KOPI ETNIK yang akan diselenggarakan di Koridor Timur MATOS (8-28 April). Ada pula KOPI KARTINI (21 April), "Jagongan Ngipok", dan lain-lain seperti tertuang dalam banner Malang Sejuta Kopi.

Menurutnya, Kopi Malang Raya tak kalah enak dibanding kopi-kopi di dunia, hal itu tergantung dari bagaimana cara mengolah, cara seduh, dan cara menikmati serta faktor lainnya.

Alat Sangrai Kopi Tradisional di National Coffee|Dokumentasi Mas Yunus
Alat Sangrai Kopi Tradisional di National Coffee|Dokumentasi Mas Yunus
Kopi Malang itu unik dan kaya rasa, karena kopinya berasal dari kebun-kebun kopi yang tumbuh di lereng-lereng pegunungan berbeda yang mengitari Malang Raya. Ada kopi asal lereng pegunungan Semeru, Bromo, Arjuno, Kawi, Panderman, dan Welirang. Bahkan, urai Mas Idub, ada kopi Malang yang tumbuh di dataran rendah nol DPL di dekat tepi pantai Malang Selatan. Cita rasanya khas.

Kopi asal Arjuno misalnya, beraroma manis, rasanya asam seperti apel, dan nilai kekentalannya medium. Kopi jenis inilah yang dirasakan oleh para kompasianer pada waktu meeting di kedai National Coffee milik Yusli Obing Bahtiar saat itu.

Kedai milik Sam Bejo (panggilan akrab Yusli Obing Bahtiar) itu menyediakan "Kopi Sangrai Tradisional". Kopinya disangrai dengan peralatan berbahan gerabah berbentuk mirip kendi, lengkap dengan alat pengatur suhu. Kopinya disaring menggunakan kertas filter khusus berlapiskan daun pisang. Sensasional!

Nah, melalui gerakan Malang Sejuta Kopi, Sam Idub, dkk berharap Malang ke depan menjadi Destinasi Wisata Ngopi terbaik di dunia. Di mana-mana tumbuh kedai-kedai kopi yang tak terhitung jumlahnya. Jika permintaan ada dan persediaan kopi terjaga, maka para petani di daerah pun bisa terangkat karenanya. Ke depan, berharap para petani kopi mampu menjadi tuan di negerinya sendiri. Ada hubungan timbal balik antara para pelaku dan pecinta kopi. Inilah esensi gerakan Malang Sejuta Kopi.

Mengingat ada pihak-pihak lain yang mengatasnamakan "Malang Sejuta Kopi", di akhir penjelasannya, Sam Idub meluruskan bahwa hanya ada satu komunitas "Malang Sejuta Kopi" di Malang Raya yang diketuai olehnya. Untuk melindungi merk Malang Sejuta Kopi, ia telah mengurusnya ke pihak terkait.

Sungguh pun demikian, Malang Sejuta Kopi itu untuk semua. Saya mengurus merk itu, agar tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak lain hanya untuk kepentingan mencari keuntungan pribadi, demikian ia memberikan argumentasi.

Malang Sejuta Kopi merupakan gerakan sosial, bersifat independen, dan tidak berada di bawah naungan pemerintah atau lembaga tertentu, demikian jelas Sam Idub selaku ketua Komunitas "Malang Sejuta Kopi".

Aksi-Aksi Gerakan Malang Sejuta Kopi

Untuk mencapai visi-misinya, komunitas melakukan pendampingan kepada petani kopi, menentukan standar mutu kopi, menelusuri sejarah kopi ke kebun-kebun petani kopi Areal Malang Raya, mengoleksi cara seduh aneka ragam kopi di dunia, dan menggelar aksi Malang Sejuta Kopi yang salah satu kegiatannya adalah menyediakan kopi gratis selama sebulan penuh di bulan April 2018.

Aksi Malang Sejuta Kopi dengan menyediakan Kopi Gratis selama sebulan|Dokumentasi Bolang
Aksi Malang Sejuta Kopi dengan menyediakan Kopi Gratis selama sebulan|Dokumentasi Bolang
Edukasi Malang Sejuta Kopi, saat Launching di MATOS (01/04/2018)|Foto Hery S dari Bolang
Edukasi Malang Sejuta Kopi, saat Launching di MATOS (01/04/2018)|Foto Hery S dari Bolang
Bagaimana realisasi Malang Sejuta Kopi di lapangan, kedai-kedai tersebut akan dikunjungi oleh blogger di Malang raya, tak terkecuali Blogger Kompasiana Malang (Bolang). Bolang turut mensupport event itu dengan menerjunkan 26 kompasianer ke 41 kedai terpilih, seperti telah diumumkan sebelumnya di link ini.

ID Card Bolang, penanda reviewer Malang Sejuta Kopi|Dokumentasi Bolang
ID Card Bolang, penanda reviewer Malang Sejuta Kopi|Dokumentasi Bolang
Tunggu apalagi, segera kunjungi tempat-tempat tersebut! Nikmati kopi yang diambil dari kebun-kebun petani kopi di Areal Malang Raya dan belajar tentang cara seduh dan mengkonsumi kopi yang sehat.

"Belum ke Malang kalau belum merasakan kopi Malang Raya".

Sembari tak lupa mensyukuri nikmat Tuhan di tempat-tempat ngopi, mengunjungi kedai-kedai sesuai kebutuhan, berarti turut menggerakkan kehidupan petani kopi dan para pelaku wisata kopi Malang Raya. Semoga!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun