Mohon tunggu...
Common Sense
Common Sense Mohon Tunggu... -

Pemerhati, penggiat, dan penikmat olah raga

Selanjutnya

Tutup

Money

Belilah Bus Sampai Negeri Cina

17 Februari 2014   20:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:44 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Masih hangat polemik mengenai bus Transjakarta yang kualitasnya tidak layak. Muncul dugaan-dugaan penyelewengan dari proses pengadaan, mulai dari proses tender hingga merk dan kualitas bus yang dibeli. Salah satu hal yang disinggung oleh publik termasuk Wagub Ahok adalah mengapa bus produksi Cina yang dibeli. Mengapa tidak merk-merk Eropa seperti Scania, Mercedes-Benz, atau Volvo?

Saya ingin berbagi pengalaman dengan produk-produk industri Cina. Sebagai pelaku industri, saya sudah cukup berpengalaman dengan mesin-mesin produksi manufaktur buatan Cina. Kalau 10-15 tahun lalu industri mesin didominasi Eropa, kini lambat laun pasar mulai direbut oleh merk-merk Cina.

Keunggulan utama merk-merk Cina adalah harga. Produk Cina yang sering dikritik sebagai tiruan atau jiplakan lambat laun bisa mengimbangi tidak hanya tampilan tapi juga performa. Kemampuan SDM Cina pun sudah diakui oleh merk-merk besar Eropa, ditandai dengan dibukanya pabrik-pabrik di Cina untuk menekan cost. Sebagai contoh, produk-produk Apple seperti iPhone dan iPad dirakit di Cina. Bahkan mobil Mercedes-Benz yang kita temui di jalan raya adalah rakitan pabrik Bogor.  Dengan demikian mereka bisa tetap memproduksi produk mereka dengan merk yang sudah dikenal dunia, tapi dengan harga lebih ekonomis.

Menurut saya saat ini agak naif jika kita terpaku dengan merk besar dalam menentukan kualitas.

Bagaimana cara mencari merk-merk yang bisa diandalkan? Menurut saya, pameran perdagangan adalah salah satu cara terbaik. Dengan menghadiri pameran-pameran industri dan perdagangan bisa terjalin hubungan dan jaringan dengan supplier-supplier dari seluruh dunia. Semakin bergengsi acara tersebut, semakin berkualitas merk-merk yang dijajakan. Bahkan kita juga bisa melihat demo dari produk-produk tersebut.

Selain itu kita juga bisa mendapat referensi dari negara-negara sahabat yang sudah matang membina transportasi. Tidak perlu jauh-jauh, Singapura dan Malaysia sudah jauh meninggalkan kita dalam sektor transportasi publik. Kalaupun ingin mempertimbangkan Cina, transportasi kota metropolitan mereka seperti Beijing dan Shanghai pun sudah sangat maju. Bahkan di Shanghai sudah beroperasi teknologi kereta magnet MAGLEV. Hubungan baik kita dengan sesama ibukota negara lain perlu lebih ditingkatkan dalam rangka berbagi referensi dan jaringan. Plus minus sebuah bus misalnya, bisa diketahui dari mereka yang sudah bertahun-tahun mengoperasikan dan memelihara ratusan armada bus.

Jujur saya sangat geram melihat polemik media mengenai hal ini. Bagaimana mungkin Pemprov DKI yang memprioritaskan perbaikan transportasi bisa terkesan kebingungan dalam menghadapi masalah ini. Mereka seolah tidak tahu apa yang mereka beli, padahal proyek ini menyangkut kehidupan jutaan warga Jakarta dan dibiayai oleh anggaran daerah.

Menurut penelusuran salah satu televisi, ditemukan bahwa kantor-kantor pemenang tender berada di lokasi yang agak mencurigakan. Kantor-kantor tersebut pun tidak beroperasi atau menghindar dari sorotan. Cukup mengherankan jika mereka bisa memenangkan proyek ratusan miliar. Belum lagi salah satu pemenang tender dengan inisial PT ID baru saja dihukum oleh KPPU mengenai penyimpangan dalam proses tender.

Pemprov sudah melancarkan investigasi mengenai masalah ini. Sejumlah kepala dinas pun sudah dimutasi. Menurut saya proses tender yang ada sudah pasti bermasalah. Tidak mungkin pejabat berwenang semudah itu ditipu entah oleh produsen ataupun perusahaan pemegang tender.

Hal positif yang akan dilakukan Pemprov adalah sistem e-Catalog. Mudah-mudahan tips di atas untuk memilih supplier bisa dimanfaatkan untuk menentukan standar minimum kualitas dari proyek-proyek pengadaan. Tidak perlu ragu dengan merk yang belum populer jika memang berkualitas, sekalipun dari Cina.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun