Mohon tunggu...
Pendidikan Pilihan

Clickbait, Diangkat oleh Judul Turun pada Isi

9 Oktober 2018   08:17 Diperbarui: 9 Oktober 2018   08:25 749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

            Media online dengan kehidupan manusia sekarang menjadi satu bagian yang tidak dapat dipisahkan, kebutuhan manusia akan informasi menjadi sangat penting kaitannya dengan media massa sebagai alat komunikasi. Peran media massa yang sangat penting kini yang membuat industri media online berkembang sangat cepat dalam memenuhi kebutuhan informasi.

            Informasi yang disampaikan oleh media online harus jujur dan benar sesuai fakta kejadian yang terjadi, kebutuhan manusia yang semakin meningkat untuk memenuhi informasi ini menjadi wadah oleh produsen media online untuk meningkatkan produksi berita untuk menyeimbangi kebutuhan manusia. Dalam pembuatan sebuah berita online penggunaan judul berita menjadi hal yang sangat penting untuk menarik pembaca dan memudahkan dalam mencari informasi yang diinginkan (Riadi, 2012).

            Dalam perkembangan pers Indonesia kini menurut Jokob Oetama dalam bukunya Pers Indonesia menjelaskan bahwa tumbuhnya pers menjadi lembaga yang lengkap perangkatnya ditandai dengan sudah adanya percetakan sendiri dan dikekola sebagai kesatuan usaha dengan memiliki manajemen bisnis sendiri. Yaitu pers Indonesia telah berkembang dengan jumlah yang cukup representatif, dan tumbuh menjadi suatu unit usaha yang cukup berkembang bobot bisnisnya. Pers Indonesia berkembang dengan usaha yang berbobot ekonomi yang umumnya juga berasal dari masyarakat pers sendiri.

Banyaknya peluang di bidang informasi ini dimanfaatkan oleh produsen media online sebagai salah satu strategi dengan membuat judul berita yang mencolok dan sensasional. Judul berita utama atau headline ini biasa dikenal sebagai Clickbait Headline, sistem kerjanya yaitu bagaimana pengguna media mampu tertarik untuk mengklik berita tautan yang ada di situs media online yang dibuka karena judul yang dibuat oleh produsen media sensasional. Clickbait ini marak digunakan oleh produsen media demi medapatkan keuntungan lebih ditengah persaingan media online kini (Kertanegara, 2018).

            Penggunaan internet dan media online yang semakin meningkat membuat produsen media untuk terus membuat konten yang unik agar media tidak basi atau kalah persaingan dengan media lain. Pembuatan konten yang unik untuk menarik pembaca, yakni dengan membuat konten berita yang unik dengan headline yang menarik dan sensasional, karena fungsi dari media massa yaitu sebagai lahan informasi, edukasi, hiburan dan persuasif, sesuai fungsi yang paling melekat yaitu informasi yaitu tujuan pembaca adalah keingintahuan akan setiap peristiwa yang terjadi di sekitarnya (Kartika, 2016). Penggunaan clickbait ini bertujuan agar menimbulkan rasa keingintahuan atau rasa penasaran dari pembaca untuk mengklik berita tautan pada situs media online. clickbait banyak menggunakan kata dengan kesenjangan yang hilang misal dengan judul sensasional yang diakhiri dengan titik-titik dan tidak terselesaikan dengan tujuan pembaca mengklik dan semakin tertarik untuk menjawab keingintahuan merek, karena kesenjangan informasi ini menimbulkan rasa penasaran pembaca yang akan memuncak lalu hal inilah yang meotivasi pembaca untuk mendapatkan informasi yang hilang dari judul yang tidak selesai tersebut.

            Penggunaan clickbait yang dilakukan oleh produsen media ini memang sangat menguntungkan bagi media, namun bagi pembaca justru menimbulkan banyak pertanyaan mengenai berita yang sudah ditayangkan oleh produsen media online. Judul berita yang diberikan tidak sesuai denga nisi karena banyak bahkan hampir sebagian besar berita dengan clickbait ini tidak berisi sesuai dengan judul headline yang dibuat, isi berita yang disajikan hanya berita ringan dan tidak terarah, seharusnya dengan judul yang sudah jelas sensasional seperti itu diiringi dengan berita yang tajam, penting dan mendalam juga, bukan malah berita sepele bahkan jauh kaitannya dengan judul headline. Pembaca memang seharusnya berhati-hati dalam memilih berita karena memang banyak judul berita yang menipu, namun kembali lagi kepada media apakah ideologi media sendiri telah hilang dari media yang seharusnya memberikan informasi atau berita yang jujur dan benar sesuai fakta, bukan mempermainkan pembaca dengan clickbait yang dibuat hanya untuk menaikan keuntungkan dalam media itu sendiri.

            Clickbait dilakukan dan bertujuan untuk menambah pembaca untuk terus menghidupi media itu sendiri, kaitannya dalam penggunaan clickbait ini selain dapat manaikan traffic pembaca dalam satu laman berita namun dalam sisi lain penggunaan clickbait ini sendiri dapat menimbulkan dampak negatif dari media itu sendiri. Salah satunya karena media tidak menyajikan konten yag sesuai dengan apa yang mereka sampaikan pada judul headline dan itu terjadi berulang maka pembaca juga pasti akan menilai bahwa media online tersebut kurang memberikan informasi yang sesuai, dan seterusnya akan ditinggalkan oleh pembacanya. Kemudian akan berdampak juga pada penulis, ketidak sesuaian judul berita dengan isi berita yang disampaikan karena ingin mencari keuntungan lewat headline yang dibuat maka pembaca maupun pengamat berita juga akan melihhat siapa yang menulis lalu menandai bahwa dari penulis sendiri memiliki kualitas yang buruk dalam memahami, membuat, dan menyusun berita, tidak hanya itu produsen media juga akan terkena dampak dari penulisan seperti itu.

            Sebagai contoh penggunaan clickbait seperti dalam media Tribun Timur ini dapat dilihat dari judul yang diangkat "ASTAGA! Bocah SD Ini Hamili Siswi SMP, 5 Fakta Tentang Hubungannya", dari judul tersebut penggunaan kata seperti ASTAGA!, WASPADA!, WOW!, dll. seperti itu yang dinamakan clickbait penulisan judul yang sudah tidak pada ketentuan yang seharusnya.

           Dalam hal ini bagaimana kebijakan redaksional harian Tribun Timur dalam menentukan dan menyajikan berita, kebijakan redaksional yang dimaksud adalah bagaimana suatu media memilih dan menentukan berita-berita yang layak untuk dimuat, karena kebijakan redaksional merupakan suatu dasar untuk pertimbangan lembaga pers dalam memilih berita apakah sudah memasuki kriteria layak atau tidak untuk dimuat. Walaupun penentuan headline didasarkan pada isu, informasi, atau berita yang menarik dan kuat, namun pemberitaan yang dilakukan juga harus berita yang berkualitas, bagus, mendidik, dan layak untuk dipublikasikan, dan juga dapat dilihat dari dampak kedepan atas penulisan berita tersebut apakah akan berdampak positif atau negatif bagi pembaca. Jadi penggunaan clickbait sendiri jangan sampai memanipulasi keingintahuan atau rasa penasaran pembaca terhadap suatu berita dengan headline yang dibuat menarik, sehingga pembaca tertipu dengan berita yang disampaikan. Karena saat ini penggunaan clickbait ini bagi pembaca banyak menimbulkan ketidaksesuaian dari headline yang diberikan, seharusnya dengan headline yang sudah dibuat sedemikian rupa, tetap memberikan informasi yang sebanding, tidak hanya memberikan informasi berita yang bahkan jauh melenceng dari headline, karena pembaca yang aktif berorientasi terhadap suatu tujuan untuk pemenuhan kebutuhan informasi, namun jika yang didapatkan dari media tidak sesuai dengan apa yang diharapkan pembaca maka bisa saja pembaca menganggap berita dari laman tersebut hanya memberikan sensasional saja tanpa ada timbal balik informasi yang sesuai, tepat, dan lengkap dari berita yang ada, dan dapat dikatakan hanya berita kosong saja.

Referensi         :

Kartika. (2016, April 14). Kebijakan redaksional harian tribun timur dalam menyajikan rubrik tribun nasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun