Mohon tunggu...
Fakhruddin
Fakhruddin Mohon Tunggu... -

Seorang yang ingin tantangan baru, karena tantangan itu menyenangkan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Megengan (Tradisi Menyambut Bulan Ramadhan)

28 Juli 2011   10:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:18 683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Megeng itu bahasa Jawa Kuno yang berarti "Penyambutan", Ya ini tradisi yang hidup di Desa Kecil yang Bernama Desa Kapu Kecamatan Merakurak Kabupaten, dengan suasa khas Tuban yaitu panas membara. Pagi itu saya bangun dari tidur ketika itu jam 5.00 pagi. seperti biasanya ngambil air wudhu kemudian melaksanakan Sholat Shubuh berjama'ah di Musholla Kecil hasil jerih payah warga sekitar (termasuk aku) hehehe.

setelah itu dilanjutkan sama acara ngaji atau sekedar membaca Al-qur'an kemudian temen2 udah nunggu didepan Musholla dengan dandanan Khas Santri Tradisional, Sarung dengan baju koko (kalau disini dikenal baju Taqwa) tak lupa peci item (atau disebut songkok). jangan dibayangin rapi gitu mereka ini semaleman tidur di Musholla. Tidur di Musholla juga merupakan tradisi sendiri yang masih hidup, Tidur di Musholla ini dilambangkan sebagai pengabdian, pengabdian kepada agama dan Umat, bagaimana tidak dengan tidur di Musholla berarti mereka ini harus menjaga kebersihan musholla mulai dari dalam, serambi plus kamar mandi dan halaman. kemudian mereka juga selalu terjaga menjaga sekitar musholla ya tentu menjaga keamanan. itu lah bentuk pengabdian para santri di Musholla ini.

Setelah lama menunggu kami pun jalan-jalan ya kami menuju salah satu pemakaman Umum yang disebut "Makam Gede" sebenernya Makam ini gak luas-luas amat tapi yang dimakamkan disitu merupakan tokoh-tokoh agama yang sangat disegan0i (Para Penggede). Mereka adalah ulama yang meletakkan dasar-dasar agama Islam di Desa Kami.

Setelah itu kami memualai dengan  sabitan pertama membersihkan Pamakaman tersebut semua bahu membahu membersihkan setiap detil makam, ada yang memperbaiki nisan ada yang ngecat Nisan dll. dan ini merupakan rangkaian acara megeng itu tadi.

setelah selesai sekitar waktu Dhuhur kemudian kami pulang kerumah masing-masing (kami tidak terbiasa sholat Dhuhur berjama'ah) kemudian setelah sore datang Ibu-ibu didesa ini sibuk mempersipakan acara puncak megeng yaitu kendurian keliling desa, setiap orang/ warga saling mengundang untuk datang kerumahnya masing-masing.

sebelumnya atau ba'da ashar saya dak keluarga pergi ke makam yang tadi pagi kami bersihkan bersama para Santri. Kami berziarah ke Makam Keluarga dan Tokoh Masyarakat yang sudah meninggal dan mendoakan mereka semoga mendapat tempat yang baik disisiNya.

Dan malam pun datang saatnya menghadiri Undang-mengundang yang dimulai ba'da Magrib.

Demikian saya menghadiri acara ini terakhir adalah sekitar 3 Tahun yang lalu. Semoga santri-santri yang disana tetap mengabdi kepada Agama serta Nusa dan Bangsa. Jangan jadi Pemberontak jadilah santri yang selalu tawaduk yang selalu merunduk. Bukan berkoar-koar tapi ternyata Kosong.

MARHABAN YA RAMADHAN 1432

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun