Mohon tunggu...
Boby Hernawan
Boby Hernawan Mohon Tunggu... Diplomat - ordinary man

...sedang belajar kehidupan ...

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Berbagi Pengalaman Naik Kereta EuRail

9 Desember 2013   21:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:07 956
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1386600662790671562

Melanjutkan tulisan sebelumnya tentang persiapan ke Eropa menggunakan EuRail, catatan kali ini menyajikan beberapa hal tentang pemakaian tiket EuRail dan pengalaman memakai kereta keliling Eropa.

[caption id="attachment_297561" align="alignleft" width="300" caption="Paris Eiffel"][/caption] Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu tiba. Kami mendarat di Amsterdam Schiphol Airport dan berencana untu keliling Eropa dari Amsterdam dan akan berakhir di Paris Perancis. Hal pertama yang harus dilakukan sebelum menggunakan tiket EuRail adalah melapor dan melakukan validasi tiket EuRail ke counter pelayanan kereta yang ada di stasiun kereta seluruh Eropa. Validasi hanya dilakukan sekali pas awal tiket mau dipakai. Kebetulan di Amsterdam Schiphol Airport, stasiun kereta terletak menyatu di bawah airport. Biasanya akan terjadi antrian pada counter, sehingga perlu diperhatikan sistem antriannya, langsung berbaris antri atau memakai nomer antrian. Setelah tiket divalidasi (distempel) oleh petugas dengan menunjukkan paspor kita, tiket EuRail akan mulai berlaku dari tanggal dan jam validasi tersebut. Oleh karenanya, apabila memang kita belum membutuhkan pemakaian tiket EuRail segera (misalnya di airport dijemput saudara/teman dan baru mau dipakai di hari kemudian, ada baiknya jangan divalidasi dulu sampai hari H kita akan memakainya). Sediakan cukup waktu antara antri / proses validasi di counter dengan jadwal keberangkatan kereta yang kita maksud, karena biasanya antrian cukup panjang dan bisa memakan waktu.

Pengalaman kami, karena kami akan memakai kereta dari Amsterdam ke Rotterdam, maka kami memerlukan tiket EuRail segera untuk dipakai. Perlu diingat, tiket EuRail adalah tiket kereta antar kota, baik dalam satu negara ataupun beda negara, dan tidak berlaku untuk dalam kota. Di Amsterdam, tiket EuRail bisa dipakai dari Airport ke Amsterdam City dan sebaliknya. Kami tidak punya pengalaman dengan kota atau bandara lainnya selain Amsterdam.Di Belanda, dari Amsterdam Schiphol Airport ke City atau ke Rotterdam dan ke Breeda dan rute sebaliknya, ada kereta cepat khusus namanya Fyra. Bagi pemegang tiket EuRail, bisa memakai kereta Fyra dengan hanya membeli tiket supplemen (tambahan) seharga kurang lebih EUR 3 per orang, yang hanya dapat dibeli di mesin tiket di stasiun kereta. Informasi selengkapnya tentang Amsterdam Schiphol Airport dan kereta Fyra bisa dilihat di website Schiphol Airport.

Seperti telah dikemukakan pada tulisan sebelumnya, kita harus sudah mempunyai itinerary detil rencana perjalanan kereta, karena ada beberapa kereta yang memerlukan reservasi dari awal. Detail jadwal kereta di berbagai kota di Eropa bisa dilihat di website www.eurail.com.

Setelah tiket EuRail sudah divalidasi (hanya sekali saja di awal), maka tiket sudah siap digunakan bersama dengan tiket reservasi yang sudah kita beli (jika kereta memerlukan reservasi). Beberapa hal yang perlu menjadi perhatian selama menggunakan kereta keliling Eropa adalah:

1. Tiket EuRail dan tiket reservasi berbentuk print out kertas, sehingga keluar masuk stasiun kereta tidak perlu memasukkan/menggesek tiket sebagaimana tiket kartu magnetic. Demikian pula untuk masuk ke kereta, tinggal masuk aja. Kepemilikan tiket akan diperiksa di atas kereta secara manual oleh kondektur kereta di setiap perjalanan dengan menunjukkan paspor kita. Tiket magnetic biasanya untuk tiket kereta metro/dalam kota.

2. Pada saat di stasiun menunggu dan bersiap menaiki kereta yang diharapkan, perhatikan betul-betul kereta yang akan kita naiki. Biasanya informasi ini bisa diperoleh dari papan kertas jadwal kereta yang dipampang di stasiun-stasiun. Informasinya cukup lengkap, misalnya kode/nomer kereta, jadwal tiba dan berangkat kembali dari stasiun tersebut, stasiun asal dan stasiun tujuan-tujuan berikutnya, beserta peron/jalur berapa kereta akan tersedia. Pastikan kalau kita melihat papan pengumuman yang benar yaitu papan/jadwal Keberangkatan. Selain dari papan pengumuman tersebut, di setiap peron/jalur kereta ada papan digital yang juga menginformasikan kereta yang akan tersedia. Ada baiknya kita cross check antara informasi di papan kertas yang ditempel dengan papan digital.

3. Kereta antar kota/antar negara di Eropa rata-rata hanya berhenti selama 2 – 3 menit di setiap stasiun yang bukan stasiun awal atau stasiun akhir dari tujuan kereta. Oleh karena itu, setelah kita memastikan peron/jalur yang tepat untuk kereta yang kita tunggu, kita juga harus memastikan bahwa kita menunggu/berdiri di area yang tepat sesuai dengan kelas dan nomer gerbong rangkaian kereta. Informasi jenis kelas dan rangkaian gerbong yang kita booking terdapat dalam tiket reservasi (jika memang ada reservasi). Jika tidak perlu reservasi, maka minimal kita harus tahu kelas kereta kita, kelas 1 atau kelas 2. Di setiap stasiun kereta, juga akan ada papan kertas yang terpampang di dekat peron/jalur kereta yang bersangkutan, gambar diagram rangkaian kereta tersebut. Juga di setiap peron/jalur, akan ada tanda-tanda area di pinggir peron misalnya 1A, 1B, 1C, 1D dstnya. Ini menunjukan peron 1 area A, B, C dst-nya. Nah setiap saat kereta yang berhenti di peron tersebut, sesuai dengan kode/nomer kereta, akan berhenti menyesuaiakan dengan diagram yang terpampang sehingga memudahkan para penumpang mengidentifikasi area tempat berdiri/menunggu sesuai target tempat duduknya di kereta. Misalnya penumpang mempunyai reservasi di kelas 1, gerbong 12, nomer 54A dan 54B untuk kereta ENL495. Nah kita harus memastikan bahwa kita menunggu kereta di peron/ jalur yang tepat (misal kereta ini akan datang dan berangkat dari peron 1), termasuk area yang tepat untuk naik dekat dengan kelas 1 gerbong 12 tersebut. Identifikasi area menunggu ini bisa dilihat di papan diagram rangkaian kereta, yang biasanya dimulai dari lokomotif, kelas 2 gerbong 1 (area 1A), kelas 2 gerbong 2 (masih area 1A), kelas 2 gerbong 3 (area 1B) dst-nya. Semua ini hanya gambaran ilustrasi ya. Nah pada saat kereta ENL495 datang dan berhenti, kita sudah berdiri di area yang tepat, tinggal naik ke gerbong yang tepat, dan mencari nomer kursi di dalam gerbong. Pada setiap kereta, biasanya sudah terdapat informasi kode/nomer kereta di body kereta, termasuk penanda kelas kereta (1 atau 2) dan rangkaian nomer gerbong. Pengalaman kami, pada umumnya susunan rangkaian kereta adalah sesuai diagram di papan, namun terdapat kejadian rangkaian kereta yang datang tidak sesuai diagram. Untuk kasus ini, yang penting naik kereta nya dulu dan keangkut, baru kemudian di dalam mencari gerbong yang diinginkan walaupun harus berjalan menyeret-nyeret koper dari satu gerbong ke gerbong lainnya. Penting diingat, kereta hanya berhenti sebentar, sehingga kalau memang sudah terlanjur menunggu di area yang salah, yang penting naik dulu daripada ketinggalan kereta. Untuk kereta yang tanpa reservasi, bisa memilih duduk dimana saja asal sesuai dengan kelasnya.

4. Masih terkait naik dan turun kereta, rata-rata lantai kereta di Eropa adalah lebih tinggi daripada tinggi lantai peron, sehingga cukup menyulitkan apabila membawa koper/kereta bayi/barang bawaan yang berat. Diperlukan kekuatan dan kecepatan untuk bisa menaik turunkan barang bawaan kita, mengingat waktu berhenti kereta yang terbatas. Untuk koper/barang bawaan, biasanya disimpan di tempat koper yang disediakan di ujung gerbong atau tengah gerbong, atau juga bisa disimpan di atas kursi kita/samping kursi.

5. Di dalam kereta sangat nyaman, dan biasanya terdapat LCD display yang menunjukkan informasi stasiun pemberhentian berikutnya, kecepatan kereta dan sebagainya. Juga terdapat beberapa kereta yang menyajikan minuman dan snack ringan gratis untuk para penumpangnya. Kondektur akan keliling memeriksa secara manual tiket kita, paling tidak sekali selama perjalanan. Apabila kita melintasi batas negara, bisa terdapat juga petugas imigrasi yang berkeliling dan memeriksa paspor dan visa kita di kereta. O ya, di lembaran tiket EuRail terdapat travel journal yang harus kita isi pakai pen tentang perjalanan kita, yaitu kode/nomer kereta yang kita naiki, tanggal/waktu, asal dan tujuan perjalanan. Travel journal ini akan diserahkan ke counter kantor kereta atau dikirim via post di akhir perjalanan kita untuk tujuan survey mereka dan kita bisa mendapatkan souvenir dari EuRail.

Sekian dulu berbagi pengalamannya ya, semoga bisa berguna. Selamat jalan-jalan. Apabila ada komen atau pertanyaan ataupun menambahkan, dengan senang hati ditunggu. Enjoy your journey....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun