Mohon tunggu...
aan rianto
aan rianto Mohon Tunggu... Freelancer - Pengamat Issue HIV

Pengamat issue HIV, pendukung kampanye U=U, accidental activist

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kekerasan terhadap LGBTQ

18 Juli 2019   09:20 Diperbarui: 18 Juli 2019   09:27 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hingga tahun 2019 masih banyak yang menganggap bahwa LGBTQ adalah suatu "penyakit" Sosial bahkan masih ada yang menganggap sebagai penyakit kejiwaan  sekalipun sudah lama sekali LGBTQ dihapus dari daftar penyakit kejiwaan.

Hal ini tidak terlepas dari pemahaman yang kurang mengenai orientasi sexual (ataupun gender) itu sendiri.

Banyak yang memahami bahwa orientasi sexual sama dengan perilaku sexual (yang dianggap berisiko, menular, bertentangan dengan Norma Sosial ataupun agama). Padahal orientasi sexual bukan hanya mengenai perilaku sexual yang (lebih mudah) dirubah dan dipengaruhi.

Hal ini terkadang diperburuk oleh perilaku anti-social (Masa bodoh) oleh individu tertentu yang justru memperburuk stigma dan tidak jarang menimbulkan kekerasan.

Sekalipun memahami suatu permasalahan tidak boleh hanya dari satu sisi sebaiknya juga melihat bahwa komunitas LGBTQ juga memiliki hak yang sama dengan orang lain selama orientasi dan perilakunya tidak mengganggu hak asasi manusia lain.

Saat komunitas LGBTQ juga meminta dan berharap keberadaannya diakui secara sosial seharusnya juga dapat lebih toleran memperhatikan issue Sosial yang ada dilingkungan tersebut dan bukan bersifat antipati atau Masa bodoh selama tidak mengganggu orang lain.

Manusia adalah makhluk Sosial, perlu memiliki toleransi, simpati dan empati terhadap manusia lainnya. Saat meminta keberadaan Kita diakui apakah Kita juga  sudah menghargai keberadaan orang lain dilingkungan yang sama?

Pada akhirnya semua orang memiliki hak hidup yang sama, mengapa tidak berusaha saling menghargai dan toleran terhadap perbedaan yang mungkin Ada?

Seringkali kekerasan terjadi karena kurangnya pemahaman terkait orientasi dan perilaku sexual, kurangnya toleransi sehingga apapun yang berbeda akan selalu dianggap aneh, bahkan adakalanya ancaman.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun