Bagaimana efek label negatif dan kondisi sosial seseorang?
Bayangkan bila orang dgn HIV dilabeli :
Hina
Terkutuk
Pendosa
Penyebar penyakit Kotor
Harus dikucilkan
Tidak layak hidup berdampingan orang lain
Tidak boleh menikah dan.memiliki keturunan
Tidak boleh bekerja dan.berhubungan dgn orang lain
Tinggal nunggu mati
....
...
...
Mungkin Kita tidak lagi melakukan hal2 diatas, atau berkeras tidak melakukannya, lalu bagaimana dengan :
"HIV tdk dapat disembuhkan"
"HIV belum ada obatnya"....
"HIV akan menjadi AIDS (dan mati)"
"Banyak2 berdoa biar diampuni....."
Mengingatkan dan menyuruh tobat tidak ada salahnya, tapi apakah semua ODHIV selalu berasal dari dosa yang tidak terampuni?
Saat Kita menudingkan telunjuk dan mengatakan "akibat dosa", sudahkah Kita introspeksi bahwa Kita tidak pernah melakukan dosa yang sama (atau yg berbeda)?
Mengatakan AIDS tidak dapat disembuhkan dengan alasan itu akan terekam di RM saat pertama statusnya diketahui, lalu apakah AIDS itu penyakit atau suatu kondisi? Bila penyakit penyebab kondisinya sudah disembuhkan lalu apakah mereka tetap dicap AIDS seumur hidupnya? Sekalipun sudah pulih dan sembuh secara fungsional?
Atau bolehkah itu menjadi bagian kerahasiaan pasien dan team medis (seperti riwayat kesehatan lainnya)?
Mengatakan HIV tidak ada obat nya hanya karena dasar pertimbangan naif bahwa orang sehat tdk minum obat......lalu bagaimana dengan vitamin, suplemen yg jg dikonsumsi beberapa atlet, apakah mereka dianggap sakit juga?
Apakah Kita selama ini melakukan stigma?
Bagaimana stigma itu bermula?
Salahkah menganggap semua ODHIV akan berakhir dengan AIDS dengan penyebutan yg bersamaan HIV/AIDS ?
Janganlah berkelit dgn jawaban "semua orang tau HIV tidak sama dengan AIDS....."
Ada polling yang menunjukkan bahwa sebagian besar ODHIV pada saat tau statusnya positif pikiran pertamanya adalah "mati karena AIDS"......
Kapan Kita akan mulai kampanye positif :