Mohon tunggu...
Bob Martokoesoemo
Bob Martokoesoemo Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Konsep yang abstrak.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Orang Bernama Manusia

19 Februari 2012   01:49 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:29 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tumbuh dari sapuan sperma rel rel kereta, yang menyembur menuju kardus dan melahirkan anak anak.

Lalu ia berlalu.

Bermain Cki di lingkaran dalam di rumahnya.

Orang bernama manusia.

Berdiri dari atas nisan, mengukir namanya sendiri dalam epilog kisah, memamah biak seperti sapi yang tergolek lemas di samping masjid.

Orang bernama manusia.

Menghijau di atas pegunungan, lari ketika matahari terbit. tidak menampik kesaksian yang datang terlambat. Di dadanya gemuruh alam kian gelegar.

Orang bernama manusia.

Apakah ada orang bernama manusia?

Apakah ada hidup yang bersanding kemanusiaan?

Di kala hujan yang merubuhkan pohon pohon berdarah?

Fenomena.

Fenomena.

Manusia yang menjadi orang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun