Mohon tunggu...
Bobby Triadi
Bobby Triadi Mohon Tunggu... Jurnalis - Menulis sambil tersenyum

Lahir di Medan, berkecimpung di dunia jurnalistik sejak tahun 1998 dan terakhir di TEMPO untuk wilayah Riau hingga Desember 2007.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sumpah Pemuda 2013: Pemuda Indonesia Tidak Boleh 'Cengeng'

27 Oktober 2013   04:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:59 1431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia





Sumpah Pemuda delapan puluh lima tahun silam, 28 Oktober 1928 merupakan gambaran sejarah tekad dari Pemuda Pemudi Indonesia untuk menyatukan tanah air, satu bangsa dan satu bahasa.

Peristiwa delapan puluh lima tahun silam itu, bukti otentik perjuangan panjang pemuda Indonesia, suatu kebulatan tekad untuk mengangkat harkat dan martabat hidup orang Indonesia dan menjadi komitmen perjuangan rakyat Indonesia hingga berhasil mencapai kemerdekaan saat itu.

Panjang lebar Moehammad Yamin menuliskan Rumusan Sumpah yang kemudian dibacakan pertama kali oleh Soegondo.

Heroisme Sumpah Pemuda delapan puluh lima tahun silam itu hendaknya dijadikan spirit bagi generasi muda sekarang untuk membangun negeri ini menuju negara yang besar dan disegani.

Kita pun harus sadari, setiap generasi memiliki persoalan dan tantangan berbeda. Musuh utama pemuda dan bangsa pada zaman itu adalah penjajah. Semangat heroisme mengusir penjajah dan merebut kemerdekaan, menjadi pekik yang tak terhenti disuarakan bahkan tertuliskan di tembok-tembok.

Kini kita berada pada era gadget, tantangannya pun jauh berbeda dan lebih sulit yakni mempertahankan apa yang telah diperjuangkan pemuda pemudi Indonesia delapan puluh lima tahun silam.

Semangat Sumpah Pemuda harus tetap menjadi inspirasi bangsa untuk terus bangkit, meraih kejayaan seperti yang pernah terukir di persada nusantara ini. Tantangan sekarang memang lebih beragam wujud dan coraknya. Korupsi, kemiskinan dan keterbelakangan merupakan deretan persoalan bangsa yang tak berujung.

Pemuda bangsa ini sekarang sedang mengalami problem ketidakpercayaan diri, pemuda bangsa tanpa kepercayaan diri tentu tidak menghasilkan produk-produk unggul. Keunggulan hanya diraih, jika pemuda bangsa memiliki kebanggaan terhadap bangsa dan negerinya sendiri.

Pandangan sinis terhadap negara, tentu merendahkan derajat dan martabat Indonesia dalam pergaulan antar bangsa. Inferioritas Indonesia dewasa ini menuntut kehadiran pemuda-pemuda yang cepat, tanggap dan trengginas. Pemuda yang tidak terhipnotis euforia politik yang penuh dengan cerita heroisme jalanan. Bangsa ini sesungguhnya membutuhkan semangat pemuda yang memberikan konstribusi moral, kultural dan intelektual yang diwujudkan dalam program konstruktif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun