Para ahli di bidang literasi dan perkembangan anak telah menemukan bahwa berpuisi dapat meningkatkan kemampuan membaca secara signifikan. M. Fox menulis, “Jika anak-anak hafal delapan sajak anak-anak pada saat mereka berusia empat tahun, mereka biasanya termasuk pembaca terbaik pada saat mereka berusia delapan tahun."
Dilansir scholar base.com, siswa yang membaca puisi menyadari koordinasi pernapasan, gerakan mulut dan gerakan fisik lainnya saat mereka menyelaraskannya dengan ritme dalam puisi. Mereka juga memanfaatkan gerakan dan ekspresi wajah untuk terhubung dengan audiens mereka.
Bonus tambahan untuk latihan berpuisi bagi siswa dan siswi adalah bahwa mereka mendapatkan kepercayaan diri dalam kemampuan public speaking.Â
Para pendidik telah mengamati bahwa siswa yang membacakan puisi di depan umum lebih terbuka untuk berbicara di depan audiens yang tidak dikenal. Paparan awal akan membuat anak-anak merasa lebih nyaman menghadapi tantangan baru dengan bertemu orang baru dan berjejaring.
Sementara itu, dilansir teachchildstoread, puisi memiliki tiga keunggulan dalam pendidikan anak-anak:
Pertama, puisi menarik bagi anak-anak agar tertarik membaca
Anak-anak yang enggan membaca sering kali hanya akan membaca jika ada sesuatu yang benar-benar menarik bagi mereka. Puisi dapat membuat anak-anak tertarik karena puisi menawarkan rima dan kosa kata yang bisa membuat siapa pun terhibur dan terinspirasi.Â
Kedua, puisi itu pendek dan mudah dipelajari
Anak-anak akan tertarik mempelajari puisi karena puisi itu umumnya pendek dan mudah diingat. Berbeda dengan buku yang bisa membuat anak lelah membaca.
Ketiga, membaca puisi membuat anak lebih lancar bicara
Dengan membaca puisi berkali-kali, anak-anak semakin lancar membacanya. Puisi dibuat untuk dibaca berulang kali sehingga merupakan alat yang ideal untuk mengembangkan keterampilan kefasihan dan pemahaman bahasa anak-anak.
Jadi, tunggu apa lagi? Orang tua, pendidik, dan kita semua perlu mengajak anak dan remaja membaca dan menulis puisi. Siapa tahu bisa menjadi inspirasi nan viral seperti "puisi" surat izin Udin.Â
