Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Dilarang Berdiri, Bagaimana Nasib Burung Gereja di Cilegon?

12 September 2022   04:23 Diperbarui: 12 September 2022   06:45 4563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dilarang berdiri, bagaimana nasib burung gereja di Cilegon? Sebuah humor (Tobias Roth on Unsplash)

Seekor burung gereja sedang ngobrol asyik dengan seekor burung emprit haji di atas atap sebuah salon yang tidak ada alat salonnya di Cilegon*. For your inpoh, karena tidak ada alat salon berupa gunting rambut dan sebagainya, salon itu disebut salon minus. 

Anehnya, biarpun salon minus, pelanggan yang datang lumayan banyak. Mungkin mereka membawa gunting sendiri dari rumah. Pantas Mbak Kapster tampak semringah. 

"Ger, udah baca belum ada pengumuman Pak Erte barusan," tanya Emha si emprit haji pada Burger si burung gereja.

"Pengumuman apa, bro Emha? Kita dilarang nongkrong di atas atap salon minus?" tanya Burger.

"Enggak. Ini menyangkut kamu dan aku. Sedih loh aku...karena ada spanduk pengumuman bahwa burung gereja dilarang berdiri di Cilegon. Berarti kita berdua gak boleh nongkrong bareng lagi, Ger," kata Emha si emprit haji dengan wajah muram.

"Ha ha ha...," si Burger malah tertawa kala Emha menunjukkan raut wajah syedih.

"Huh, kenapa sih kamu malah ketawa ngakak, Ger? Aku sedih bingitz loh karena persahabatan kita terancam putus karena larangan burung gereja berdiri di Cilegon," kata Emha.

"Ha ha ha..., dibuat santai aja bro hidup ini. Kalau burung gereja dilarang berdiri di Cilegon, aku malah bahagia kok. Ya udah, tinggal terbang terus langsung rebahan aja kalau masuk wilayah Cilegon. Kan yang penting tidak berdiri?" celetuk si burung gereja.

"Oh iya juga ya. Kalau gitu aku juga akan solider denganmu. Mulai sekarang, aku akan ikut rebahan juga. Ntar aku minta mbak-mbak kapster setelkan lagu Mbok Yo Sing Full Senyum Sayang yang lagi viral itu, ya!" komentar Emha si emprit haji.

Sementara itu dari bawah, tepatnya dari salon minus, terdengar sayup-sayup lagu Panbers yang diputar radio: "Masihkah kau ingat waktu di desa/Bercanda bersama di samping gereja/Kala itu kita masih remaja/yang polos hatinya bercerita...."

Mbak Kapster nan ayu berseloroh, "Semoga Pak Erte tidak melarang lagu Gereja Tua ini diputar di Cilegon ya. Kalau dilarang, lirik lagunya harus diganti apa? "Masihkah kau ingat waktu di desa...bercanda bersama di samping terminal? Capek, deh..."

TAMAT

*NB: Kisah ini fiktif belaka. Jika ada kesamaan tokoh, lokasi, dan peristiwa, semata-mata adalah sebuah ke(tidak)sengajaan belaka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun