Pertama-tama, selamat kepada tim Thomas Indonesia yang meraih posisi kedua pada ajang Thomas Cup di Thailand. Tim Indonesia tidak berhasil mempertahankan gelar Thomas Cup, namun tetap membanggakan.
Dalam pertandingan final, memang para pemain kita gagal menunjukkan performa terbaik mereka. Bahkan bisa dibilang, para pemain kita tampil antiklimaks.Â
Yang menjadi sorotan sejumlah pencinta bulu tangkis atau badminton lovers (BL), baik BL Indonesia maupun luar negeri adalah Chirag Shetty, pemain ganda putra pasangan Rankireddy.
Chirag Shetty sering delay atau memperlambat permainan saat Kevin/Ahsan servis. Pada satu kesempatan, wasit memperingatkan Shetty yang tampak sudah siap, lantas tiba-tiba tidak mau menerima servis pemain Indonesia dengan alasan dirinya belum siap.
Beberapa kali Chirag Shetty dan juga partnernya, yaitu Rankireddy sengaja memperlambat permainan saat ganda putra Indonesia akan servis.Â
Rankireddy bahkan mendapat kartu kuning dari wasit. Saat itu, Rankireddy melakukan delay saat skor 19-20 untuk keunggulan India pada set ketiga.Â
Wasit juga memperingatkan Rankireddy yang -jika saya tidak salah dengar dari komentar laga Oma Gill- berkali-kali mengintervensi kok.Â
Saya menduga, pasangan India ini menekan kok sedemikian rupa sehingga sedikit berubah bentuk dan mempengaruhi aerodinamika kok ketika di udara.Â
Yang mengherankan lagi, wasit hanya memberi kartu kuning pada Rankireddy, tetapi tidak pada Chirag Shetty. Padahal Chirag Shetty yang juga sering melakukan delay untuk merusak konsentrasi Kevin/Ahsan.Â