Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Wajan Raksasa di Bantul Ini Bisa Menampung Rindumu pada Para Mantan

15 Januari 2022   06:48 Diperbarui: 15 Januari 2022   13:56 539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wajan raksasa di Bantul ini bisa juga menampung rindu - Tribunjogja/Santo Ari

Siang-siang pada jam ngantuk, saya terantuk sebuah wajan. Untungnya wajan raksasa itu hanya membuat saya terantuk online saja. Otomatis saya batal ngantuk gegara membaca berita yang dimuat Tribun Jogja itu. 

Penduduk Padukuhan Kretek, Kalurahan Jambidan, Kapanewon Banguntapan, Bantul, DIY dikejutkan penemuan wajan raksasa. Penemunya bukan tukang besi tua, tapi seorang petugas gali kubur tanah dengan mesin ekskavator pada Selasa (31/8/2021).

Rencananya kawasan seputar lokasi penemuan itu akan dijadikan lapangan sepak bola. Ternyata pada masa lalu para alien sudah main sepak bola di situ dengan piring terbang yang sampai terbelah jadi dua dan malah jadi menyerupai wajan.

Pada awal penemuan wajan raksasa itu, warga juga sempat kebingungan mengenai fungsi semula wajan raksasa yang ditemukan dalam kedalaman tiga meter itu.

Ada yang menduga, wajan itu untuk menggoreng anak-anak yang suka mencuri mangga kerupuk. Ada pula yang mengira, wajan itu dulunya digunakan tentara Belanda untuk memasak makanan. 

Syukurlah, akhirnya ada seorang warga yang memberikan penjelasan yang lumayan masuk akal. Semula "wajan raksasa itu" hendak digunakan untuk menampung air  dari Sungai Opak pada era 1970-an.

Tujuannya untuk menampung air yang lantas disedot diesel kemudian disalurkan sampai ke barat, sampai Wirokerten. Hmm, cukup menarik juga idenya, ya? Meskipun dalam hati saya, jujurly ada keraguan: masa sih mau menampung air sungai dengan wajan? Kenapa tidak dengan gayung saja?

Sayangnya, ide irigasi dengan "wajan raksasa" itu batal terwujud. Proyek irigasi kreatif itu pun mangkrak. Jadi proyek mangkrak atau terbengkalai itu ternyata sudah ada sejak dahulu kala.

Jadi, kita tidak perlu kaget kalau ada calon stadion mangkrak, calon terminal mangkrak, dan calon pasar mangkrak di Indonesia ini. Sudah jadi tradisi yang perlu dilestarikan bersama. 

Mungkin kita bisa mengusulkan tradisi mangkrak pada YU NESCO sebagai warisan budaya takbenda kebanggaan Indonesia.

Iya, menurut saya kita harus secepatnya menyampaikan usulan ini pada YU NESCO (rumahnya dekat Yu Sum yang jualan sayur di Beringharjo). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun