Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kapok Gonta-ganti ART, Keluargaku Belajar Menjadi Majikan yang Baik

20 November 2021   12:19 Diperbarui: 23 November 2021   05:17 1124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gonta-ganti ART, keluarga belajar menjadi majikan yang baik -Foto RODNAE Productions/Pexels

Rupanya kepercayaan pada pegawai, bahkan yang sudah bekerja lama, selalu bisa disalahgunakan. 

Adik saya dengan penuh keterbukaan mengkritik orang tua saya yang "gagal" membuat ART dan pegawai betah. 

Bukan berarti orang tua kami jahat terhadap ART. Hanya saja, harus diakui gaji yang kami berikan sempat tidak setimpal dengan tuntutan kerja. Juga sikap dalam memberi perintah dan peringatan pada ART tidak selalu dengan lembut. 

Kami belajar menjadi majikan yang baik

Tahun-tahun terakhir, ada perubahan besar dalam kesetiaan ART dan karyawan pada keluarga kami. 

Sikap dan pengorganisasian kami pun sudah berubah drastis. Sekarang karyawan dan ART bekerja sesuai sif. Beban kerja berkurang. 

Perlakuan kami terhadap ART dan karyawan kiranya semakin baik. Walaupun upah tidak tinggi, kami memberikan tunjangan hari-hari raya dan bantuan jika ada kebutuhan mendesak. 

Liburan bersama karyawan juga kini menjadi agenda yang nyaris rutin. Demikian pula silaturahmi ke rumah mereka. 

Cara kami memberi perintah dan peringatan pada ART dan pegawai kini lebih jelas dan ramah. Kami juga meminta masukan dari pegawai untuk kemajuan bisnis kecil keluarga kami. 

Meminta maaf pada ART dan pegawai kini bukan hal aneh lagi karena kami menyadari, kami juga bukan insan sempurna. 

Dampaknya, kejujuran karyawan meningkat. Apalagi di hati karyawan, ada rasa syukur bahwa mereka bisa diizinkan bekerja di tengah keluarga kami yang memprioritaskan calon karyawan dari keluarga yang sangat memerlukan bantuan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun